Sunday, February 11, 2018

TIMBANGAN




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Kegunaan neraca ini tergantung dari skala dari neraca tersebut misal neraca/timbangan elektrik yang ada di pasar swalayan dengan yang di laboratorium tentu sensitivitas dan skala neracanya jauh berbeda. Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang. Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih aan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat menimbang.


B. Manfaat
1. Mengetahui cara pengoperasian dan penempatan timbangan  elektrik.
3. Mengetahui  spesifikasi dan  pemeliharaan timbangan  elektrik.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.      Sejarah Timbangan

 Harga Timbangan Digital
Sebuah penimbang berat (Biasanya hanya disebut “timbangan” di Inggris dan Australia, “mesin berat” di Asia selatan atau “scale” dalam Bahasa Inggris AS) adalah alat ukur untuk menentukan berat atau massa obyek. Sebuah musim semi skala langkah-langkah berat badan dengan jarak yang musim semi mengalihkan bawah beban. Sebuah menyeimbangkan membandingkan tenaga putaran di lengan karena berat sampel ke tenaga putaran di lengan karena berat referensi standar menggunakan horisontal tuas. Saldo berbeda dari sisik, dalam keseimbangan mengukur massa (Atau lebih khusus gravitasi massa), Dimana timbangan pengukur berat (Atau lebih khusus, baik ketegangan atau kompresi memaksa kendala yang disediakan oleh skala). Timbangan yang digunakan dalam aplikasi industri dan komersial banyak, dan produk dari bulu ke trailer traktor-loaded dijual berdasarkan berat. Skala medis khusus dan skala kamar mandi digunakan untuk mengukur berat badan manusia. Timbangan keseimbangan adalah suatu perangkat sederhana yang penggunaannya mungkin jauh mendahului bukti. Apa yang telah memungkinkan arkeolog untuk artefak Link todetermining berat mutlak. Skala keseimbangan itu sendiri mungkin digunakan untuk menentukan berat badan relatif panjang sebelum berat mutlak.
Bukti tertua tentang keberadaan timbangan tanggal untuk c. 2400-1800 B.C.E. di lembah Sungai Indus (modern Pakistan). Seragam, kubus batu dipoles ditemukan di pemukiman awal yang mungkin digunakan sebagai berat penetapan batu dalam skala keseimbangan. Meskipun batu tidak dikenakan tanda, bobot mereka merupakan kelipatan dari common denominator. Kubus ini terbuat dari berbagai jenis batu dengan kepadatan yang bervariasi. Jelas berat badan mereka, bukan ukuran atau karakteristik lain, adalah faktor dalam patung ini kubus. Di Mesir, timbangan dapat ditelusuri ke sekitar 1878 SM, tetapi penggunaan mereka mungkin meluas jauh lebih awal. Batu berukir bantalan tanda yang menunjukkan berat dan simbol hieroglif Mesir untuk emas telah ditemukan, yang menunjukkan bahwa pedagang Mesir telah menggunakan sistem pengukuran berat badan didirikan untuk katalog pengiriman emas dan / atau hasil tambang emas. Meskipun tidak ada skala sebenarnya dari era ini telah selamat, banyak set dari berat batu serta mural yang menggambarkan penggunaan penimbang berat menyarankan penggunaan luas.
Variasi pada skala keseimbangan, termasuk perangkat seperti Bismar murah dan tidak akurat mulai melihat penggunaan umum oleh c. 400 B.C.E. oleh para pedagang kecil dan pelanggan mereka. Sebuah kebanyakan varietas setiap timbangan keuntungan membual dan perbaikan atas satu sama lain muncul sepanjang sejarah tercatat, dengan penemu besar seperti Leonardo Da Vinci meminjamkan tangan pribadi dalam perkembangan mereka. Bahkan dengan semua kemajuan dalam menimbang desain skala dan pengembangan, semua timbangan sampai abad ketujuh belas Masehi variasi pada skala keseimbangan. Meskipun catatan dating untuk tahun 1600 mengacu pada timbangan pegas untuk mengukur berat badan, desain awal untuk alat seperti tanggal untuk 1770 dan kredit Richard Salter, skala pembuat-an. Timbangan pegas datang ke dalam penggunaan umum pada tahun 1840 ketika RW Winfield mengembangkan skala lilin untuk digunakan dalam surat ukur dan paket. Pekerja pos bisa bekerja lebih cepat dengan timbangan pegas dari skala keseimbangan karena mereka bisa membaca cepat dan tidak harus secara hati-hati seimbang dengan setiap pengukuran. Pada 1940-an berbagai perangkat elektronik sedang melekat pada desain ini untuk membuat pembacaan lebih akurat. Ini bukan timbangan digital benar sebagai pengukuran yang sebenarnya berat masih mengandalkan mata air dan saldo. Beban sel, kelenjar kecil yang mengubah tekanan menjadi sinyal digital, memiliki awal mereka sejak akhir abad kesembilan belas, tapi tidak sampai akhir abad kedua puluh bahwa mereka menjadi cukup akurat untuk penggunaan luas.

2.      Pengertian dan Jenis-Jenis Timbangan
Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda. Timbangan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan klasifikasinya. Jika dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan dapat dibedakan atas :
·         Timbangan Manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis dengan sistem pegas. Biasanya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah terskala.
·         Timbangan Digital, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara elektronis dengan tenaga listrik. Umumnya timbangan ini menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan.
·         Timbangan Hybrit, yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan Hybrid ini biasa digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. Timbangan Hybrid menggunakan display digital tetapi bagian paltform menggunakan plat mekanik

3.      Pengoperasian dan Penempatan Timbangan Elektrik
Pengoperasiannya sebagai berikut:
1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”
(jika tidak perlu di koreksi).
3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut.
Penempatannya sebagai berikut:
1. Ditempatkan di meja yang rata dan kokoh
2. Tidak terkena matahari langsung
3. tempatkan electrical balances pada suhu yang stabil
4. Jauhkan dari aliran udara yang kuat (misal: kipas, AC)  
4.      Trobleshooting  Timbangan Elektrik
Apabila hasilnya tidak akurat dengan cara membersihkan panel-panel yang ada di dalam timbangan, mengukur tegangan setiap komponen dan menggunakan alat ukur timbangan digital yang bernama kalibrator untuk membuat timbangan menjadi kembali akurat seperti sedia kala.
5.      Pemeliharaan Timbangan Elektrik
1) Berat benda yang melebihi ketentuan ukuran maksimal akan mengakibatkan timbangan digital sanggup menampilkan bobot barang dengan jelas.
Cepat kurangi barang yang lebih dari beban timbangan tersebut untuk melindungi dari kerusakan permanen pada timbangan digital.
2) Timbangan digital memiliki sensor halus, maka jangan perlakukan kasar, goncangan dan getaran.
3) Perhatikan baterai timbangan digital mempunyai daya dengan cukup. Timbangan digital tidak mampu membaca dengan akurat kalau kekuatan baterai lemah.
4) Timbangan digital tidak tahan air. Maka jangan menempatkan ditempat yang lembab.
5) Tampilan angka bobot mungkin akan terpengaruh dengan gangguan elektromagnetik dari peralatan elektronik lainnya dengan beroperasi dalam dekat timbangan digital Anda, seperti radio, microwave, ponsel dsb. Bila hal tersebut terjadi, pindahkan alat yang membuat gangguan dan matikan piranti itu.
6) Pastikan timbangan digital berada dalam suhu ruangan dengan normal. Kalau timbangan digital tidak dalam suhu ruangan dengan normal, harap tunggu beberapa waktu sebelum memakainya.
7) gunakan timbangan digital dalam permukaan datar yang rata.
8) Jangan menimbang dengan berat yang melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Hal ini dapat merusak ketahanan timbangan digital.
9) Matikan timbangan anda jika anda sudah tidak memakainya lagi karena dengan membiarkan timbangan dalam keadaan menyala terus menerus maka LOADCELL akan bekerja terus menerus pula.
10) Bersihkan timbangan digital anda dari debu dan kotoran lainya. Hal ini dapat mencegah timbulnya pengeroposan pada timbangan digital.
11) Secara regular timbangan harus diperiksa sekali-sekali dengan melakukan pengetesan.
12) Bacalah buku panduan timbangan digital sebelum anda memakainya. Dengan menggunakan sesuai aturan dapat membuat timbangan digital anda lebih awet.













BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini  yaitu :
Text Box: Product Type   : Semi-microbalance
Calibration   : internal
Capacity (g)   : 120
Capacity (lbs)   : 0,264
Capacity (dual range)  : 42
Dimensions (‘’W)  : 13,962
Dimensions (‘’H)  : 9,633
Dimensions (‘’D)  : 12,909
Display    : Yes
Readability (g)   : 0,00001
Qty lea    : 1
Linearity (g)   : 0,00015
Repeatability   : 8e-005
Brand    : Metter Toledo
Rs-232 interface  : Yes
Languages   : German, English, French, Spanish, Italian, Polish, Czech
Output    : RS232, usb
Manufactures number : MS105DU

a. Timbangan Elektrik dengan spesifikasi sebagai berikut:















2. Bahan
Adapun bahan dari percobaan ini yaitu :
a. Anak timbangan 20 gram
B. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan Timbangan Elektrik
2. Mengatur level indikator sehingga air bubble tepat berada di tengah, namun pada percobaan air bubble tidak tepat berada di tengah, karena pengaruh meja yang bisa bergeser, sehingga tampak seperti gambar berikut .


 


3. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala
4. Pastikan timbangan menunjukkan angka ‘’nol’’ (jika tidak perlu dikoreksi)
5. Letakkan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda
6. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut
7. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengukuran
Dalam praktikum ini kita menggunakan anak timbangan seberat 20gram, kemudian dikonversi dalam satuan CT dan Tola pada posisi piringan timbangan bagian tengah, depan, dan belakang
No.
Satuan
Piringan Tengah
Piringan Depan
Piringan Belakang
1
CT
Tola
99,999
1,714714


2
CT
Tola

100,00135
1,714734

3
CT
Tola


99,999000
1,714686

B. Pembahasan
            Berikut merupakan satuan-satuan yang sering dipakai dalam praktikum di laboratorium.

            Untuk membuktikan hasil timbangan tersebut salah satu caranya yaitu dengan melakukan perhitungan pada anak timbangan yang diukur, yaitu 20 gram dengan cara sebagai berikut.
ð  20 gram.......... CT
=20X5
=100 CT
ð  20 gram............ tola
=20:11,6638038
=1,7147068 tola

Dari perhitungan tersebut dapat dibandingkan dengan hasil pengukuran yang hanya terdapat sedikit selisih, hal ini dikarenakan posisi anak timbangan pada piringan timbangan, juga pengaruh dari air bubble yang tidak tepat di tengah level indikator. Namun, dengan selisih yang sangat kecil masih bisa ditoleransi.
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Timbangan elektrik mempunyai beberapa konversi satuan sehingga memudahkan pengguna.
2.      Timbangan elektrik juga dapat menyimpan data terakhir pada pengoperasian timbangan elektrik.
3.      Timbangan elektrik lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya, namun harus teliti dalam penggunaan.











DAFTAR PUSTAKA

Abercombie, M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.


Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.

Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.





No comments: