Daftar
Isi
Daftar
Isi.................................................................................................1
BAB I
A.
Latar
Belakang...........................................................................2
B.
Rumusan Masalah......................................................................2
BAB II
A.
Pengertian dan
Manfaat.............................................................3
B.
Sejarah
ECG..............................................................................4
C.
Perkembangan
ECG...................................................................9
BAB III
Kesimpulan................................................................................18
Daftar
Pustaka........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Elektrokardiograpi
(EKG) adalah pemantulan aktipitas listrik dari serat-serat otot jantung secarra
goresan. Dalam perjalanan abad ini ,rekaman EKG sebagai cara pemeriksaan
tidak infsif, sudah tidak dapat lagi di hilang kan dari klinik .sejak di
introduksi nya galvanometer berkawat yang di ciptakan oleh Einthoven dalam
tahun 1903 ,galvanometer berkawat ini merupakan suatu pemecahan rrekor
perangkat sangat peka dapat merekam setiap perbedaan tegangan yang kecil
sebesar milivolt .perbedaan tegangan ini terjadi pada lupan dan imbunan dari
serat-serat otot jantung perbedaan tegangan ini di rambat kan kepermukaan tubuh
dan di teruskan ke sandapan-sandapan dan kaawat keperangkat penguat EKG .
aktifitas listrik mendahului penguncupan sel otot. Tidak adaperangkat
pemeriksaan sedehana yang begitu banyak mengajar pada kita mengenai fungsi otot
jantung selain di EKG dengan demikian masalah-masalah diagnistik penyakit
jantung dapat di pecah kan dan pada giliran nya pengobotan akan lebih sempurna.
Namun kita perlu di beri peringatan bahwa EKG itu walaupun memmberikan banyak
masukan ,tetapi hal ini tak berarti tanpa salah.
B. Rumusan
Masalah
1. Pengertian
dan Manfaat EKG?
2. Sejarah EKG
3.
Bagaimana perkembangan EKG?
BAB II
DASAR TEORI
A.
Pengertian
dan Manfaat
1. Pengertian

Elektrokardiogram
atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman aktifitas kelistrikan
jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus jantung.
Jantung normal memiliki impuls yang muncul dari simpul SA kemudian dihantarkan
ke simppul AV dan serabut purkinje. Perjalanan impuls inilah yang akan direkam
oleh EKG sebagai alat untuk menganalisa kelistrikan jantung.
2.
Manfaat EKG
Beberapa tujuan dari
penggunaan EKG adalah :
1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia
2. Kelainan-kelainan otot jantung
3. Pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Ganguan -gangguan elektrolit
5. Perikarditis
6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan ventrikel
7. Menilai fungsi pacu jantung.
1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia
2. Kelainan-kelainan otot jantung
3. Pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Ganguan -gangguan elektrolit
5. Perikarditis
6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan ventrikel
7. Menilai fungsi pacu jantung.
B.
Sejarah
EKG
Sejarah
EKG Adalah seorang Augustus Waller yang pertama kali melakukan pendekatan
sistemastis pada jantung dari sudut pandang kelistrikan. Augustus Waller
adalah seorang physiologist yang bekerja pada St. Mary's Hospital di Paddington
London. Dia menggunakan elektrometer kapiler Lippman yang dipasang ke sebuah
proyektor. Jejak jantung diproyeksikan ke piringan foto yang dipasang sebuah
kereta mainan. Sampai awal abad ke 20, penemuannya masih jarang dipakai.
Elektrokardiogram
(EKG) baru benar-benar digunakan setelah seorang dokter belanda kelahiran
semarang, yang bernama dr. Willem Eitnhoven, menggunakan Galvanaometer senar
sebagai pengganti elektrometer Kapiler Lippmann. Gebrakan tersebut membuat EKG
versi baru ini lebih sensitif daripada sebelumnya yang digunakan Waller. Pada
tahun 1924 Eitnhoven dianugerahi Nobel dalam bidang fisiologi dan kedokteran
untuk penemuannya.
Willem
Einthoven
Prinsip
kerja EKG
Elektrokardiograph
bekerja dengan prinsip mengukur perbedaan potensial listrik. Seperti yang sudah
disebutkan di atas, tubuh manusia menghasilkan listrik walaupun dengan jumlah
yang sangat kecil. Apabila ada listrik, maka pasti ada perbedaan potensial atau
tegangan listrik. Tegangan listrik ini dapat menggamabarkan atau
mengilustrasikan keadaan denyut jantung manusia.


Cara
merekam denyut jantung menggunakan EKG tidaklah sembarang. Sensor atau dalam
hal ini elektroda, harus diletakkan pada tempat-tempat tertentu. Biasanya
ditempatkan pada lengan tangan dan kaki. Kenapa ditempatkan pada bagian-bagian
tersebut? Sebab pada bagian-bagian tersebutlah pulsa tegangan menggambarkan
kerja denyut jantung mendekati keadaan sebenarnya.
Elektroda
yang digunakan pada EKG biasanya dibuat dari bahan Ag atau AgCl. Bahan-bahan
ini digunakan untuk mengurangi noise karena pergerakan. Selain elektroda, EKG
juga membutuhkan tranducer. Tranducer ini digunakan untuk mengkonversi
informasi yang didapatkan oleh elektroda menjadi sesuatu yang dapat kita baca
pada kertas EKG.Tatapi pada zaman sekarang EKG menggunakan ADC, sehingga pulsa
listrik analog yang ditangkap oleh elektroda akan dikonversi menjadi digital
dan akan diolah di komputer.
Teknik
monitoring EKG
Saat
ini berbagaimacam teknik monitoring EKG yang sering digunakan yaitu :
1. Teknik
monitoring standar ekstremitas (metoda Einthoven) atau standard limb
leads. Dalam menggunakan teknik ini, dilakukan 3 tempat monitoring EKG
yakni :
a.
Lead I dibentuk dengan membuat lengan kiri (LA-left arm) elektroda positif dan
lengan kanan (RA- right arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 0º
b.
Lead II dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan
lengan kanan (RA- right arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 60º
c.
Lead III dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan
lengan kiri (LA- left arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 120º
2. Teknik
monitoring tambahan atau augmented limb leadsDalam menggunakan teknik ini,
dilakukan 3 tempat monitoring EKG yakni :
a.
aVL dibentuk dengan membuat lengan kiri (LA-left arm) elektroda positif dan
anggota tubuh lainnya (ekstremitas) elektroda negatif. Sudut orientasi -30º
b.
aVR dibentuk dengan membuat lengan kanan (RA- right arm) elektroda positif
dan anggota tubuh lainnya (ekstremitas) elektroda negatif. Sudut orientasi
-150º
c.
aVF dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan
anggota tubuh lainnya (ekstremitas) elektroda negatif. Sudut orientasi
+90º monitoring EKG prekordial/ dada atau standard chest
leadsmonitoring EKG
C.
Perkembangan
ECG
1. Perkembangan
Lead ECG

Gambar
di atas merupakan lead 1(tangan kanan dan tangan kiri), dengan cara pasien
memasukkan tangan pada tabung yang berisi air garam.

Gambar
di atas merupakan lead 3 (kaki kiri dan tangan kiri), dengan cara pasien
memasukkan tangan pada tabung yang berisi air garam.

Gambar
di atas merupakan lead 3 (kaki kiri dan tangan kiri), dengan cara pasien
memasukkan tangan pada tabung yang berisi air garam dengan metode yang lebih
kompleks.

Einthoven EKG memiliki 3 Lead (Bipolar
Lead):
•LeadI: Mengukur aktivitas
listrik antara lengan kanan dan lengan kiri
elektroda
•LeadII: Mengukur aktivitas
listrik antara lengan kanan dan kaki kiri elektroda
•LeadIII: Mengukur aktivitas listrik
antara lengan kiri dan kaki kiri elektroda
2. ECG
Tenaga Kosong

Cambridge
Simpliscribe, instrumen EKG terkenal pada tahun 1950-an dan 1960-an. Teknologi
saluran kosong.
Elektrokardiogram (EKG)
adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam
aktivitas kelistrikanjantung dalam
waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang
berbeda: elektro, karena berkaitan denganelektronika, kardio,
kata Yunani untuk
jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti "menulis".
Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi
menghasilkan informasi diagnostik yang penting.
Merupakan
standar emas untuk diagnosis aritmia jantung
·
EKG membantu menemukan gangguan
elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)
·
EKG memungkinkan penemuan abnormalitas
konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan kiri)
·
EKG kadang-kadang berguna untuk
mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia)
·
Elektrokardiogram tidak menilai
kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi
menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas.
3. Perkembangan
ECG Berdasarkan Tampilan
a. ECG Recorder
·
Stylus

Hasil
sinyal ECG dikuatkan kemudian difungsikan untuk menggerakkan pena, sehingga
terbentuklah sinya ECG.
·
Printer

Hasil
ECG ini bisa diprint dengan menggunakan paper termal, sehingga ketika ada panas
kertas tersebut berwarna hitam, dan terbentuklah sinya ECG.
b. ECG
Monitor

ECG
ini tak hanya bis amendeteksi sinyal jantung namun juga bisa mendeteksi, SPO2,
NiBP, respirasi, atau pada ECG monitor yang lebih kompleks juga mendeteksi
parameter lainnya.
4. Perkembangan
ECG Berdasarkan Channel

·
ECG 1 Chanel
ECG
ini ketika mengeluarkan hasil print akan mengeluarkan channel 1 per satu, misal
lead 1, kemudian lead 2 dan seterusnya.
·
ECG 3 Chanel
ECG
ini ketika mengeluarkan hasil print akan mengeluarkan 3 channel, misal lead 1,
lead 2, lead 3 dan kemudian aVR, aVL, dan avF, V1-V3, V4-V6.
·
ECG Multi Chanel
ECG
ini ketika mengeluarkan hasil print akan mengeluarkan channel 12, yaitu lead
1-V6.
5. ECG
Wireless
Diagram
Blok Sistem Sistem wireless LAN yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.
Sinyal EKG pasien diakuisisi menggunakan perangkat single channel ECG kemudian
datanya dikirim melalui jaringan wireless LAN. Data tersebut diterima oleh
server untuk ditampilkan, direkam dan dianalisis. Bagian perangkat keras dari
single channel ECG dapat dilihat pada Gambar 4.

Sinyal
EKG pasien diakusisi menggunakan elektroda kemudian dikuatkan dengan penguat
biopotensial dan difilter menggunakan filter BPF dengan daerah kerja 0,5 – 40
Hz untuk menghilangkan noise frekuensi rendah dan noise 50 Hz[2] dari
jala-jala. Selanjutnya dilakukan filtering dengan filter LPF 20 Hz dan level
dinaikkan dengan menggunakan adder sekitar 1 volt untuk menghilangkan bagian
negatif dari sinyal EKG agar dapat diterima oleh Analog to Digital Converter
(ADC) pada blok digital. Penguat biopotensial dirancang menggunakan AD620
dengan penguatan 200X seperti pada Gambar 5(a), sedangkan filter BPF
direalisasikan menggunakan OP07 yang ditunjukkan oleh Gambar 5(b).

(a)
(b) Gambar 5. (a) Rangkaian Penguat Biopotensial[4] (b) Bandpass Filter 0,5 –
40 Hz Pada atahap selanjutnya, sinyal difilter menggunakan filter LPF dengan
frekuensi cut-off 20 Hz. Sekalipun sebenarnya range frekuensi sinyal EKG sampai
100 Hz, tetapi dari pengamatan informasi terbanyak terdapat pada frekuensi di
bawah 20 Hz. Selanjutnya agar semua level tegangan dari sinyal EKG nilainya
positif, dilakukan penambahan tegangan sebesar 1 volt menggunakan rangkaian
adder. Rangkaian adder direalisasikan menggunakan OP07 seperti pada Gambar
6(b). Dari keseluruhan blok analog didapat sinyal EKG dengan rentang frekuensi
0,5 – 2 Hz dan level tegangan 0 – 4 volt.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulannya
sebagai berikut:
Elektrokardiogram
atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman aktifitas kelistrikan
jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus. Beberapa
tujuan dari penggunaan EKG adalah :
1.
Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia
2.
Kelainan-kelainan otot jantung
3.
Pengaruh/efek obat-obat jantung
4.
Ganguan -gangguan elektrolit
5.
Perikarditis
6.
Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan ventrikel
7.
Menilai fungsi pacu jantung.
Perkembangan
ECG dari awal menggunakan lead yang manual, kemudian berkembang menjadi ECG
tenaga kosong, dan berkembang baik tampilan maupun channelnya mulai dari
channel 1 sampai multichannel, kemudian yang terakhir berkembang dengan
wireless sehingga semakin membuat user ECG menjadi lebih mudah dalam pemakaian
dan lebih efisien waktu sehingga bisa mengerjakan pekerjaan lain.
No comments:
Post a Comment