KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “PEMANFAATAN
KOMPUTER PADA ULTRASONOGRAFI’’.
Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu persyaratan
tugas akhir semester mata kuliah arsitektur komputer pada jurusan teknik
elektromedik Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima dengan senang hati demi sempurnanya makalah ini.
Surabaya, Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................... 1
DAFTAR ISI ........................................................................................ 2
BAB
I
PENDAHULUAN................................................................................ 3
BAB
II
PEMBAHASAN
TINJAUAN
FISIKA DAN MEDIS PADA USG.............................. 5
RANGKAIAN
ANALOG PADA USG.............................................. 7
INTERFACING
PADA USG............................................................. 14
PERSONAL
KOMPUTER PADA USG........................................... 15
OUTPUT
GRAFIK/ANGKA PADA USG........................................ 18
BAB
III
PENUTUP............................................................................................. 22
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gelombang merupakan gejala alam atau gejala fisika yang dapat ditemui dalam
kehidupan sehari - hari. Secara sederhana kita dapat mendefinisikan gelombang
sebagai usikan yang merambat. Salah satu contoh bahwa gelombang ada disekitar
kita adalah ketika kita berbicara, ada suara atau bunyi yang kita
keluarkan. Sebenarnya suara kita merupakan gelombang yang dirambatkan melalui
udara. Tak hanya itu masih ada banyak contoh lain yang menyatakan bahwa
gelombang itu ada.
Gelombang memiliki banyak manfaat sehingga tak heran gelombang pun banyak
diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan seperti: militer, teknologi, kedokteran dan lain-lain. Dalam
dunia kedokteran gelombang dimanfaatkan untuk banyak hal, salah satunya untuk
mendeteksi penyakit di dalam tubuh manusia, yang dikenal dengan Ultrasonografi.
Ultrasonografi merupakan pemeriksaan bagian dalam tubuh manusia
dengan gelombang ultrasonik. Pemeriksaan dengan menggunakan Ultrasonografi memanfaatkan sifat
gelombang yaitu bisa dipantulkan .
Sekalipun gelombang telah dimanfaatkan dalam dunia kedokteran khususnya
dalam bidang diagnosa, namun belum semua orang tahu tentang jenis gelombang apa
yang digunakan, apa saja komponen-komponen USG, manfaat komputer pada USG bahkan prinsip kerja USG.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mencoba menyajikan materi yang
berkaitan dengan hal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka, dibuat suatu rumusan masalah yaitu “Pemanfaatan Komputer pada Ultrasonografi (USG)".
1.3 Tujuan
Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut:
ð Menjelaskan tentang input tinjauan
fisika dan medis pada Ultrasografi (USG).
ð Menjelaskan rangkaian analog pada Ultrasonografi (USG).
ð Menjelaskan interfacing pada Ultrasonografi (USG).
ð Menjelaskan personal komputer pada Ultrasonografi (USG).
ð Menjelaskan output grafik/angkaUltrasonografi (USG).
1.5 Manfaat
Manfaat yang
diharapakan dari penyusunan makalah ini adalah :
ð Dapat memberikan penjelasan tentang aplikasi cara kerja Ultrasonografi
(USG) dalam bidang kesehatan.
ð Bagi mahasiswa makalah ini dapat menjadi sumber informasi atau bahan
belajar tentang aplikasi cara kerja Ultrasonografi (USG) dalam bidang
kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TINJAUAN FISIKA DAN MEDIS PADA ULTRASONOGRAFI
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang
diagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi
dalam menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa
sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif). Selain
itu ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan
persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara
ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan
dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi 1-10
MHz.
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya
sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 Hz
– 20.000 Hz. Gelombang ultrasonik ini dapat dihasilkan oleh getaran mekanik
pada kwarsa yang diberi tegangan listrik bolak-balik dengan frekuensi
ultrasonik.
Salah satu aplikasi gelombang dalam bidang kedokteran adalah
dalam ultrasonografi (USG). Ultrasonografi ini memanfaatkan gelombang
ultrasonik yang merupakan gelombang elektromagnetik, untuk membantu para
petugas kesehatan (dokter atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit ataupun
mendeteksi yang ada dalam tubuh pasiennya.
Ultrasonografi
dikembangkan dari teknologi SONAR yang mulai digunakan pada Perang Dunia II
untuk navigasi laut. Pada 1950-an, para ilmuwan mulai memanfaatkan teknologi
itu untuk pemindaian tubuh manusia, dengan gambar-gambar awal tampak seperti
rekaman seismograf (pencatat gempa bumi) yaitu berupa garis-garis. Pada
1970-an, pencitraan pertama yang menampilkan penampang anatomi manusia mulai
dihasilkan. Berkat kemajuan komputer, kini USG dapat memberikan gambar visual
yang dinamis dan rinci mengenai tubuh manusia. Sebagian mesin USG bahkan bisa
menampilkan gambar berwarna. USG berperan sangat penting dalam
perkembangan medis. Seiring kemajuan zaman, perkembangan USG juga makin
canggih.
Dulu pergerakan janin
yang terlihat di monitor masih dalam bentuk gerakan patah-patah. Tapi sekarang
dengan resolusi yang lebih detail akan tampak gerakan janin yang lebih halus
(smooth), fluently, dan setiap slice (lapis) bisa dilihat lebih
jelas sehingga fungsi medisnya juga lebih baik. Bagi dokter, kemajuan teknologi
USG dapat menajamkan akurasi pemeriksaan.
Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan
organ-organ tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta
hubungannya dengan jaringan lain disekitarnya. Sifat dasar ultrasound :
ð Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila
melalui media padat.
ð Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.
ð Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.
Manfaat Ultrasonografi (USG)
Manfaat dari ultrasonografi adalah untuk pemeriksaan kanker pada hati dan
otak, melihat janin di dalam rahim ibu hamil, melihat pergerakan
serta perkembangan sebuah janin, mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan
lunak dalam tubuh, yang tidak dapat dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu
menemukan tumor atau gumpalan lunak di tubuh manusia.
Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk memonitor laju
aliran darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 – 10 MHz diarahkan menuju
pembuluh nadi, dan suatu reciever akan menerima signal hamburan gelombang
pantul. Frekuensi pantulan akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya
untuk mendeteksi thrombosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan
perubahan laju aliran darah.
Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan menggunakan
sinar-x (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonik yang digunakan tidak akan
merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar x dapat mengionisasi sel-sel
hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang mekanik, maka pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak merusak
(non destructive testing). Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang
kedokteran yang lain adalah penggunaan ultrasonografi untuk
pemeriksaan kanker pada hati dan otak. Selain itu, ultrasonografi dapat
mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit melalui selang waktu
dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik.
Adapun manfaat USG pada pemeriksaan kendungan sesuai
usia kehamilan :
Trimester I :
ð Memastikan
hamil atau tidak.
ð Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda
kehidupannya.
ð Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
ð Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan
selaput lendir, denyut janin, dan sebagainya.
Trimester II :
ð Melakukan penapisan secara menyeluruh.
ð Menentukan lokasi plasenta.
ð Mengukur panjang serviks.
Trimester III :
ð Menilai kesejahteraan janin.
ð Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
ð Melihat posisi janin dan tali pusat.
ð Menilai keadaan plasenta.
B. RANGKAIAN
ANALOG PADA ULTRASONOGRAFI
Ultrasonografi dibentuk dari beberapa komponen-komponen dasar USG, akan
dijelaskan di bawah ini.
1. MASTER
SYNCHRONIZER
Yaitu
rangkaian elektronika yang berfungsi mengatur seluruh fungsi-fungsi ultrasonografi.
2. TRANDUSER
Yaitu sebagai transmitter dan receiver gelombang suara. Secara umum dapat
diartikan suatu peralatan yang dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk
yang lain. Misal: akustik ke kinetik, elektrik ke panas dan motor elektrik.
Tranduser memiliki beberapa elemen, yaitu;
a. Elemen aktif
Yaitu kristal piezo elektrik, biasanya lead titanate atau
lead zirconate dalam bentuk bubuk, kemudian diproses sesuai bentuk dan ukuran
yang dikehendaki.
Efek piezoelektrik yaitu bahan-bahan yang dapat menimbulkan
tegangan ketika bentuk bahan tersebut berubah atau material yang mengalami
perubahan bentuk bila menerima suatu tegangan.
b. Elemen samping
Yaitu bahan yang berada tepat di
belakang elemen aktif dan berfungsi untuk menyerap suara yang memantul ke belakang
(menjauhi pasien) dan meningkatkan karakteristik imaging transduser.
c.
Matching Layer
Terletak didepan kristal kontak
langsung dengan kulit pasien, yang memiliki nilai impedansi antara kulit dan
kristal sehingga energi suara dapat secara maksimal ditranmisikan.
d.
Wire (kabel)
Digunakan sebagai perantara pengirim
dan menerima energi untuk diproses menjadi gambar.
Tranduser mempunyai frekwensi (untuk
pulse US) yang ditentukan oleh ketebalan dan cepat rambat bahan piezoelektrik.
Semakin tipis aktif elemen, semakin tinggi frekwensi tranduser. Semakin besar
cepat rambat aktif material, semakin besar frekwensi trandusernya.
Kecepatan sebelum kembali eksitasi
pulser ke tranduser disebut Pulse Repertition Frequency (PRF) yang ditentukan
oleh timing section. Timing section juga memberikan sinkronasi pada
bagian-bagian sistem lain sehingga echo yang kembali akan diproses dan di
display sesuai dengan posisi aksialnya.
Frekwensi tranduser
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
1.
Bandwidth (Hz)
Yaitu rentang
frekwensi terendah dan tertinggi suara yang dikeluarkan oleh tranduser. Semakin
kecil bandwidth nilai frekwensi yang dikeluarkan tranduser semakin tepat.
Damping material akan meningkatkan nilai bandwith. Semakin pendek pulsa,
semakin tinggi bandwidth. Misal tertulis 3,5 MHz yang dikeluarkan bisa 2-5
MHz.
2.
Faktor Q
Faktor Q menunjukan
kemampuan tranduser untuk mengeluarkan frekwensi ultrasound yang bersih/jernih.
Tranduser imaging cenderung mempunyai faktor Q yang rendah, hal tersebut
diperlukan karena untuk menghasilkan pulsa pendek. Pulsa pendek akan
menghasilkan resolusi aksial yang baik. Bandwidth lebar dan faktor Q rendah
akan menghasilkan pulsa pendek sehingga resolusi aksial semakin baik.
3.
Panjang pulsa (Pulse
Length)
Panjang pulse yang digunakan untuk diagnostik yang paling ideal adalah sangat pendek pulse yang
dikeluarkan kristal, dan kristal menunggu waktu yang cukup panjang unutk
menerima suara yang kembali.
4.
Resolusi
Resolusi terbagi atas
3 jenis, yaitu :
§ Resolusi spatial,
adalah kemampuan untuk menunjukan gambaran dari struktur yang terpisah yang
sangat berdekatan agar terekam pada gambar.
§ Aksial resolusi,
adlah untuk membedakan jaringan/interface yang searah dengan datangnya berkas
suara. Nilai resolusi aksial adalah separuh panjang pulsa.
§ Lateral resolusi,
adalah untuk membedakan jaringan/interface yang tegak lurus berkas suara.
Yang mempengaruhi
resolusi, yaitu :
§ Resolusi axial :
tergantung oleh internal elektronik equipment dan karakteristik tranduser yakni
damping dan frekwensi tranduser. Damping dan frekwensi akan menentukan panjang
pulsa. Panjang pulsa sependek mungkin, untuk menghasilkan resolusi
axial sebaik mungki. Frekwensi yang tinggi akan menghasilkan “short pulse”.
Dalam USG diagnostik panjang pulse = 1 microsecond, sehingga mampu mennjukan
resolusi hingga 1-2 mm.
§ Resolusi lateral :
ditentukan oleh lebar bandwidth. Karakteristik tranduser yang mempengaruhi
bandwidth adalah ukuran kristal, frekwensi dan focusing. Resolusi lateral
bagus pada daerah fresnel zone. Freze zone akan semakin panjang bila diameter
kristal yang semakin lebar, dan semakin tinggi frekwensi. Resolusi lateral akan
semakin baik pada daerah focal zone.
Tapi perlu diingat bahwa semakin tinggi frekwensi tranduser,
attenuasi jaringan akan meningkat, dan penetrasi suara ke dalam jaringan akan
menurun.
Dengan face tranduser
yang lebar dan high frekwensi akan menyebabkan berkas suara melebar dan
penetrasinya ke dalam tubuh berkurang, untuk mengantisipasinya dengan
menggunakn focusing.
5. Focusing Tranduser
Focus adalah lokasi
dimana berkas suara mencapai diameter minimum. Focusing bertujuan untuk
memfocuskan berkas suara, efektif pada daerah freze dan focal zone.
Macam-macam
tranduser, yaitu :
a.
Statis (B-Scan)
Ø cakupan gambar lebih
luas
Ø resolusi lebih bagus
tetapi waktu scan
lebih lama, gerakan pasien movement structure.
b.
Real Time Imaging/dinamik
Ø Mechanical scanning
Ø Tranduser array
Ø Water path scanner
Suatu image real time ultrasound di up date setiap detiknya uyntuk menghasilkan
suatu display langsung. Kecepatan frame yang tinggi digunakan untuk imaging
struktur-struktur yang bergerak cepat, sedangkan kecepatan frame yang rendah
memperbaiki kualitas image dengan meningkatkan jumlah garis-garis akustik yang
membentuk image tersebut. Kecepatan frame dapat tetap atau dipilih oleh
operator atau dapat bervariasi secara otomatis.
Konfigurasi Tranduser :
1. Linear
array tranduser : Khusus untuk pola scanning linear.
2. flat
sequenced array : mengandung sejumlah elemen piezoelektrik yang tersusun
linear, yang ditransmisikan secara sekuensial kelompok-kelompok. Setiap
kelompok elemen menghasilkan suatu garis akustik dan kelompok yang sama ini
menunggu echo-echo yang kebali sebelumkelompok berikutnya ditransmisikan.
Garis-garis akustik ini sejajar satu sama lain.
· a. Curved linear
array (convex array) : Mengandung sejumlah elemen piezoelektrik yang
ditransmisikan secara sekuensial dalam kelompok-kelompok. Permukaan tranduser
yang melengkung menghasilkan suatu blunted pie sctor cross sectional image.
· b. Phased array tranduser : Mengandung sejumlah
elemen piezoelektrik di sepanjang permukaan scanning yang kecil. Tiap garis
akustik diarahkan dengan mentransimisikan semua elemen sebagai satu kelompok
tetapi dengan perbedaan waktu yang kecil (phase). Phased array tranduser
menghasilkan suatu sector image, tetapi berbeda daricorved linear array, area
kontak dengan kulit jauh lebih kecil dan pie shaped sector image yang
dihasilkan merupakan lapangan pandang yang terbatas untuk struktur-struktur
yang terletak dekat permukaan kulit.
·
Trapezoidal array tranduser : Merupakan gabuang dari sequenced array dan phase
array untuk neghasilkan format imaging trapezoid (vektor), yang dicapai dengan
menambhakan lapangan pandang sektor ke kedua sisi linear image persegi panjang.
Output
tranduser bergantung pada signal dari pulse, bergantung tegangan eksitasi dari
pulser. Kristal bergetar tergantung dari magnitude dari tegangan elektrik
pulser.
3. PULSER/TRANSMITTER
Berfungsi menerima signal elektrik dari synchronizer, serta mwnghasilkan
tegangan elektrik yang membuat kristal bergetar. Tegangan listrik yang
digunakan berklisar antara 10-500 V. Semakin besar tegangan listrik akan
semakin besar intensitas ultrasoniknya. Pulse signal bergantung pada sistem dan
tranduser.
4. RECEIVER
Suatu receiver digunakan untuk processing awal informasi echo yang diterima.
Fungsi receiver, diantarannya :
1.
Amplifikasi
adalah memperkuat signal yang kembali dari peningkatan voltse kecil menjadi
tranduser yang kemudian akan diproses voltase besar. TGC ( Time Gain
Compensation) control adalah secara elektronik salah satu kontrol pada receiver
yang mempengaruhi amplifikasi echo.
v TGC terbagi atas :
·
Near gain, yaitu berfungsi untuk mengatur kuat lemahnya gema
yang ada dipermukaan.
·
Delay, berfungsi untuk mengtur kuat lemahnya gema pada
kedalaman berapa TGC mulai diatur.
·
Slope, artinya perlu penambahan kekeuatan gema di daerah
ini.
·
Knee. Pada kedalaman ini dan selanjutnya amplifikasi signal
konstant dan maksimum.
·
Far Gain, berfungsi untuk memperkuat gema yang jauh dari
permukaan.
2.
Kompensasi
TGC atau swept gain, yaitu fungsi receiver yang digunakan untuk menyamakan
perbedaan pada amplitudo echo yang diterima disebabkan oleh kedalaman
reflektor.
3. Reject
reject berfungsi untuk menekan atau menghilangkan signal/gema yang sangat lemah
yang justru menganggu gambaran, yang dikenal juga dengan noise.
4. Compression
adalah proses untuk megurangi dinamik range. Dinamik range adalah jumlah total
rentang (range) dari signal yang paling lemah hingga signal yang paling kuat
(dB). Suatu dinamic range yang lebar, yang sering dinyatakan dalam desible
(dB), dapat memastikan rentang display gray level yang lebar, sehingga semakin
banyak skala abu-abunya.
Kompresi merupakan fungsi untuk mengurangi dinamik range agar selalu dijaga
bahwa energi yang kuat tetap kuat dan signal yang lemah tetap lemah.
5. Demodulation
Berfungsi sebagai rectification yang mengubah tegangan negatif ke positif, dan
smooting yang dapat memperhalus tegangan yang telah diperoleh dengan adanya
envelope.
5. MODE DISPLAY
Ada 4 mode display dasar untuk informasi untuk echo yang kembali, yait
1. A Mode
A Mode (A Scan) memberikan display amplitudo modulasi ekshalasi puncak-puncak
yang di display merupakan petunjuk adri kekuatan echo yang kembali. Jarak adri
puncak rujukan ke puncak-puncak liannya di sepanjang garis dasar merupakan
petunjuk jarak relatif ke berbagai reflektor.
2. B Mode
B Mode memberikan display brigthness modulasi dimana terdapat perubahan
brightness titik untuk tiap echo yang diterima oleh tranduser. Pada sistem
ultrasound B Mode, echo-echo yang kembali akhirnya di display pada TV monitor
sebagai bayangan abu-abu yang merupakan tingkat brightness yang terputus-putus.
Bayangan abu-abu yang lebih terang mewakili echo dengan tingkat intensitas yang
lebih besar.
3. T / M Mode
T/ M (time Mortion) Mode adalah display B Mode grafik yang merupakan suatu
display waktu satu dimensi yang mewakili gerakan struktur-struktur disepanjang
satu garis yang ditembus oleh satu gelombang ultrasound.
B Scan adalah display B Mode yang memberikan irisan melintang objek melalui
bidang-bidang scanning. Istilah B Scan diterapkan pada sistem lama yang statis
dan sistem real time imaging yang lebih baru.
4. Effect Doppler
6. SCAN CORVERTER
Komponen penyimapanan image yang terpenting adalah digital scan conventer, yang
merubah informasi amplitudo echo menjadi format signal yang dapat ditangkap
oleh TV monitor standar.
Selama proses konversi, informasi sementara disimpan pada memori digital scan
converter. Scan converter memungkinkan untuk menyimpan gambar yang diperoleh
dan mengolah/menampilkan pada CRT dengan skala abu-abu.
Amplitudo echo dan informasi posisi biasanya analaog, berati tidak mewakili
nilai-nilai diskrit, karena itu harus memasukan data analog ke digital converter
sebelum masuk kedalam memori digital scan converter.
Ø Ada dua proses dalam
scan converter, yaitu
§ Pre-processing, yaitu
proses memanipulasi data digital sebelum disimpan oleh scan converter tetapi
setelah dalam bentuk data digital.
§
Post processing, yaitu proses memanipulasi data setelah
disimpan pada scan converter memory tetapi sebelum gambar ditampilkan
(display).
7. IMAGE PROCESSING
Fungsi image processing, diantaranya :
1. Write
magnification, dilakukan sebelum memori digital. Memungkinkan operaator secara
elektronik menambah ukuran image yang di display sebelum disimpan dalam memori
digital.
2. Read
magnification, terjadi setelah memori digital. Memungkinkan operator
memperbesar suatu area display tertentu dengan memperbesar masing-masing pixel.
C. INTERFACING
KOMPUTER PADA ULTRASONOGRAFI
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara.
Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh
transducer yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan
dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan
jaringan yang dilaluinya.
Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer
dan akan ditangkap oleh transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik
lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar
monitor. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui
recevier seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor dalam hal ini menggunakan komputer.
D. PERSONAL
KOMPUTER PADA ULTRASONOGRAFI
Gambar di
bawah merupakan personal komputer pada ultrasonografi yang digunakan untuk
menampilkan hasil usg pada monitor komputer selain itu personal komputer di
sini digunakan untuk pengaturan dan pemilihan bagian tubuh mana yang akan
diperiksa
USG (ultrasonografi) merupakan aplikasi teknologi bidang
kesehatan. USG—yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita—ini adalah
sebuah teknik diagnostic menggunakan suara ultra yang digunakan memeriksa atau
melihat organ-organ dalam. Dalam kasus kehamilan, USG digunakan oleh dokter
spesialis kandungan untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari
persalinan, sementara dalam dunia kedokteran secara luas, USG digunakan sebagai
alat bantu untuk melakukan diagnosa pada bagian tubuh yang terdiri dari cairan.
Cabang Penggunaan USG Menurut Organ yang
Didiagnosa
Echocardiograph: untuk diagnosa jantung
Venous: untuk diagnosa vena
Abdomen: untuk diagnosa perut dari bagian thorax sampai pelvis (bisa juga untuk kehamilan)
Echocardiograph: untuk diagnosa jantung
Venous: untuk diagnosa vena
Abdomen: untuk diagnosa perut dari bagian thorax sampai pelvis (bisa juga untuk kehamilan)
Pelvic: untuk diagnosa sekitar pinggang
(diagnosa batu ginjal, prostat)
Cara Dasar
Penggunaan USG (User Manual USG)
1.
Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk ‘boot up’.
2. Untuk
memulai penamaan data, tekan tombol ‘Pasien’, gunakan track ball dan keyboard
untuk mengisi data pada sheet pasien.
3.
Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik, pastikan
knob tidak kendor.
4.
Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih ‘Probe Menu’
Ø Tipe Linear baik
untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi.
Ø Tipe Konveks/Curve
untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam.
5.
Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan gunakan
probe yang telah dipilih.
6.
Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula dengan 3
Dimensi, tekan tombol 3D.
7.
Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan menggunakan tombol
‘depth &zoom’.
8. Untuk
mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan atau kekiri,
knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam) semakin ke bawah,
semakin dalam.
9. Jika sudah
mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat menekan tombol
Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar.
10. Pada hasil Scan
yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil scan dengan cara
menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri penamaan dengan keyboard.
11. Jika ingin melakukan pengukuran pada
objek yang di scan, gunakan tombol ‘Measure’, gunakan Track Ball & tombol
‘Set’ untuk menentukan mark (titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran,
panjang atau lebar objek.
E. OUTPUT
GRAFIK/ANGKA PADA ULTRASONOGRAFI
Foto
USG terdiri dari beberapa tabel atau angka-angka yang diukur dari pengukuran
dokter terhadap tungkai lengan, kaki, dan diameter kepala. Semua itu bisa
menghasilkan rumus yang menunjukkan berapa berat janin di dalam kandungan.
Beberapa istilah yang umum ada di hasil foto USG antara lain:
1. GA = Gestational Age.
1. GA = Gestational Age.
Ini menunjukkan perkiraan umur kehamilan,
berdasarkan panjang tungkai lengan, tungkai kaki ataupun diameter kepala. Jika
salah satu dari GA di foto USG ini menunjukkan besaran yang tidak normal,
dokter langsung bisa mendeteksinya sebagai kelainan. Terutama GA
di bagian kepala.
2. GS: Gestational Sac.
2. GS: Gestational Sac.
Yaitu ukuran kantung
kehamilan, berupa bulatan hitam. Ini biasanya muncul pada hasil foto USG
trisemester awal.
3. CRL: Crown Rump Length.
3. CRL: Crown Rump Length.
Yaitu
ukuran jarak dari puncak kepala ke ‘ekor’ bayi. Ini juga biasa digunakan dokter
untuk mengukur janin di usia kehamilan trisemester awal.
4. BPD: Biparietal diameter.
4. BPD: Biparietal diameter.
Ini adalah ukuran tulang pelipis kiri dan
kanan. Biasa digunakan untuk mengukur janin di trisemester 2 atau tiga.
5. FL: Femur Length.
5. FL: Femur Length.
Merupakan ukuran
panjang tulang paha bayi.
6. HC: Head Circumferencial atau lingkaran kepala.
7. AC: Abdominal Circumferencial.
6. HC: Head Circumferencial atau lingkaran kepala.
7. AC: Abdominal Circumferencial.
Ukuran lingkaran
perut bayi. Jika dikombinasikan dengan BPD akan menghasilkan perkiraan berat
bayi.
8. FW: Fetal weight atau berat janin.
9. F-HR: Fetal Heart Rate atau frekuensi jantung bayi.
8. FW: Fetal weight atau berat janin.
9. F-HR: Fetal Heart Rate atau frekuensi jantung bayi.
Sementara itu, untuk
panduan ibu memahami berat badan normal janin, berikut tabelnya:
Gestational age
|
Length (US)
|
Weight (US)
|
Length (cm)
|
Mass (g)
|
(crown to rump)
|
(crown to rump)
|
|||
8 weeks
|
0.63 inch
|
0.04 ounce
|
1.6 cm
|
1 gram
|
9 weeks
|
0.90 inch
|
0.07 ounce
|
2.3 cm
|
2 grams
|
10 weeks
|
1.22 inch
|
0.14 ounce
|
3.1 cm
|
4 grams
|
11 weeks
|
1.61 inch
|
0.25 ounce
|
4.1 cm
|
7 grams
|
12 weeks
|
2.13 inches
|
0.49 ounce
|
5.4 cm
|
14 grams
|
13 weeks
|
2.91 inches
|
0.81 ounce
|
7.4 cm
|
23 grams
|
14 weeks
|
3.42 inches
|
1.52 ounce
|
8.7 cm
|
43 grams
|
15 weeks
|
3.98 inches
|
2.47 ounces
|
10.1 cm
|
70 grams
|
16 weeks
|
4.57 inches
|
3.53 ounces
|
11.6 cm
|
100 grams
|
17 weeks
|
5.12 inches
|
4.94 ounces
|
13 cm
|
140 grams
|
18 weeks
|
5.59 inches
|
6.70 ounces
|
14.2 cm
|
190 grams
|
19 weeks
|
6.02 inches
|
8.47 ounces
|
15.3 cm
|
240 grams
|
20 weeks
|
6.46 inches
|
10.58 ounces
|
16.4 cm
|
300 grams
|
(crown to heel)
|
(crown to heel)
|
|||
20 weeks
|
10.08 inches
|
10.58 ounces
|
25.6 cm
|
300 grams
|
21 weeks
|
10.51 inches
|
12.70 ounces
|
26.7 cm
|
360 grams
|
22 weeks
|
10.94 inches
|
15.17 ounces
|
27.8 cm
|
430 grams
|
23 weeks
|
11.38 inches
|
1.10 pound
|
28.9 cm
|
501 grams
|
24 weeks
|
11.81 inches
|
1.32 pound
|
30 cm
|
600 grams
|
25 weeks
|
13.62 inches
|
1.46 pound
|
34.6 cm
|
660 grams
|
26 weeks
|
14.02 inches
|
1.68 pound
|
35.6 cm
|
760 grams
|
27 weeks
|
14.41 inches
|
1.93 pound
|
36.6 cm
|
875 grams
|
28 weeks
|
14.80 inches
|
2.22 pounds
|
37.6 cm
|
1005 grams
|
29 weeks
|
15.2 inches
|
2.54 pounds
|
38.6 cm
|
1153 grams
|
30 weeks
|
15.71 inches
|
2.91 pounds
|
39.9 cm
|
1319 grams
|
31 weeks
|
16.18 inches
|
3.31 pounds
|
41.1 cm
|
1502 grams
|
32 weeks
|
16.69 inches
|
3.75 pounds
|
42.4 cm
|
1702 grams
|
33 weeks
|
17.20 inches
|
4.23 pounds
|
43.7 cm
|
1918 grams
|
34 weeks
|
17.72 inches
|
4.73 pounds
|
45 cm
|
2146 grams
|
35 weeks
|
18.19 inches
|
5.25 pounds
|
46.2 cm
|
2383 grams
|
36 weeks
|
18.66 inches
|
5.78 pounds
|
47.4 cm
|
2622 grams
|
37 weeks
|
19.13 inches
|
6.30 pounds
|
48.6 cm
|
2859 grams
|
38 weeks
|
19.61 inches
|
6.80 pounds
|
49.8 cm
|
3083 grams
|
39 weeks
|
19.96 inches
|
7.25 pounds
|
50.7 cm
|
3288 grams
|
40 weeks
|
20.16 inches
|
7.63 pounds
|
51.2 cm
|
3462 grams
|
41 weeks
|
20.35 inches
|
7.93 pounds
|
51.7 cm
|
3597 grams
|
42 weeks
|
20.28 inches
|
8.12 pounds
|
51.5 cm
|
3685 grams
|
43 weeks
|
20.20 inches
|
8.19 pounds
|
51.3 cm
|
3717 grams
|
A.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat membawa dampak yang baik
bagi kehidupan masyarakat di dunia, namun demikian setiap masing-masing
perkembangan pasti memiliki dampak negatif juga. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi di bidang kesehatan khusunya dalam pemeriksaan janin
kandungan memudahkan diagnosa terhadap janin yang masih dalam kandungan.
Teknologi yang digunakan untuk pemeriksaan ini adalah teknologi USG atau
Ultrasonografi. Dari namanya saja, sudah terlihat bahwa teknologi ini
menggunakan gelombang suara (ultrasound) sebagai alat untuk memeriksa kondisi
janin. Alat ini lebih baik karena tidak akan menimbulkan efek radiasi (karena
penggunaan gelombang suara bukan sinar).
B. Saran
Sebagai mahasiswa
kesehatan, kita tidak tidak boleh puas dan hanya mengembangkan ilmu pengetahuan
di dalam bidang kesehatan saja, melainkan turut serta mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam bidang teknologi informasi seiring dengan perkembangan jaman,
agar dalam menjalankan praktek pelayanan kesehatan, kita dapat menggunakan atau
mengaplikasikan ilmu pengetahuamn kesehatan dengan ilmu teknologi informasi ke
dalam alat-alat medis yang canggih.
DAFTAR PUSTAKA
http://pakayaretno.blogspot.co.id/2015/03/hubungan-komputer-kesehatan_26.html
http://planetcopas.blogspot.co.id/2012/07/prinsip-kerja-mesin-usg-ultrasonografi.html
No comments:
Post a Comment