Sunday, February 11, 2018

TDMA, CDMA, DAN GSM



MAKALAH
TEORI KOMUNIKASI DIGITAL
‘’ TDMA, CDMA, DAN GSM’’



Dosen Pembimbing :
Dr. I Dewa Gede Hari Wisana, ST,MT
19750402199903 1 002

Muhammad Ridha Mak’ruf, ST, M.Si
19810413200312 1 002



  Disusun oleh :
    Nita Nurlina (P27838114001)
                  Kelas : 3B1


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
Oktober 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
TDMA   (Time   Divison   Multiple   Access)   merupakan   metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensi masih dibagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Data pada setiap hubungan komunikasi diubah dalam  format digital dengan waktu pencuplikan data (sampling) 30 ms. Data cuplikan  dari tiga hubungan Komunikasi selanjutnya ditempatkan pada sebuah antrian  penggunaan kanal frekuensi. Masing-masing data cuplikan akan mendapat  sebuah slot waktu untuk   pengiriman   pada   kanal.
Teknologi GSM merupakan teknologi yang paling banyak digunakan di dunia dan di Indonesia dalam satu dekade terakhir sebelum munculnya generasi ke-3 dari teknologi seluler. Salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai di berbagai negara, akibatnya GSM mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kelengkapan fitur-fitur dan keamanannya menjadi GSM sangat populer dan digunakan oleh banyak pihak dalam dunia komunikasi seluler.
CDMA (code division multiple access) adalah teknologi akses jamak dimana masing-masing user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sistem.Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter dicoding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum), kemudian pada sisi repeater dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan TDMA?
2.      Apa yang dimaksud dengan CDMA?
3.      Apa yang dimaksud dengan GSM?


1.3  Manfaat
Memahami tentang TDMA, CDMA, dan GSM.



BAB II
DASAR TEORI
A.    TDMA
1.      Pengertian TDMA
TDMA merupakan teknologi komunikasi wireless yang dikomersialkan tahun 1993, menggunakan transmisi digital dimana Penggunaan saluran frekuensi menggunakan   batasan   waktu.   Suara   yang   masuk   kedalam   saluran/kanal  di kompresi kedalam format digital dan mempunyai ukuran yang    kecil. Secara kapasitas TDMA mempunyai daya tampung menerima panggilan yang lebih luas dibanding model analog pada FDMA.
TDMA (Time Division Multiple Access) juga merupakan salah satu jenis teknologi multiple access yang berkembang pada era 2G.   2G (atau 2-G) adalah singkatan dari teknologi generasi kedua telepon seluler. Teknologi seluler ini hadir menggantikan teknologi seluler pertama, 1G yang menggunakan sistem analog seperti AMPS (Advanced Mobile Phone System). 2G merupakan jaringan telekomunikasi selular yang diluncurkan secara komersial pada jaringan GSM standar  di  Finlandia oleh   Radiolinja pada   tahun 1991. Perbedaan  utama dari teknologi G1 dan G2 adalah G1 masih menggunakan sistem Analog sedangkan G2 sudah menggunakan sistem Digital. Teknologi 2G dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu TDMA (time division multiple access) dan CDMA (code division  multiple  access).   Selain  melayani  komunikasi  suara,  2G   juga  dapat melayani   komunikasi   teks,   yakni   SMS.   Di   Indonesia   yang   sebagian   besar mengikuti sistem Eropa (ada juga sistem Amerika dan Jepang) memakai GSM, dengan sistem alokasi yang digunakan yaitu TDMA. Dimana setiap pengguna dibedakan menurut waktu (TS=Time Slot).
Time   Division  Multiple  Access   (TDMA)  diperkenalkan  oleh  Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association, TIA) yang terakreditasi oleh American National Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi   digital   yang   mengalokasikan   slot   waktu   yang   unik   untuk   setiap pengguna pada masing-masing saluran, dan menjadi salah satu metode utama yang   digunakan   oleh   jaringan   digital   telepon   seluler   untuk   menghubungkan panggilan telepon. Sinyal digital dari jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal frekuensi digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. TDMA juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensinya dibagi lagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh berbagai macam pelayanan untuk pengguna  terakhir  seperti suara, data,  faksimili,   layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran.
Pada sistem Time Division Multiple Access (TDMA), setiap pengguna menggunakan pita frekuensi yang sama, tetapi domain waktu di bagi menjadi
beberapa slot untuk setiap pengguna, seperti terlihat pada gambar 6.4 :
 http://reader21.docslide.net/store21/html5/382016/563db9f2550346aa9aa15248/bg7.png
Pengguna 1 dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk pengguna 1, pengguna 2 dapat mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan seterusnya. Perlu diingat bahwa sistem FDMA mengizinkan transmisi yang tidak teratur dalam domain waktu: tidak ada sinkronisasi waktu selama pengguna menghendaki. Keuntungannya adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA dimana semua pemancar dan penerima harus memiliki akses pada waktu yang sama. Fitur penting dari teknik TDMA dan FDMA adalah bahwa beraneka ragam pengguna beroperasi   dalam   saluran   non-interfering   yang   terpisah.   Selain   itu,   saluran sebelumnya,   pemancar   dan   penerima   tidak   ideal,  kita   mungkin   memerlukan menyisipkan guard time antara   antra   slot waktu TDMA seperti terlihat pada gambar 6.4
http://reader21.docslide.net/store21/html5/382016/563db9f2550346aa9aa15248/bg8.png
2. Prinsip Kerja TDMA
Pada metode TDMA tiap pengguna akan menggunakan seluruh spektrum frekuensi tertentu yang disediakan tetapi dalam waktu yang singkat yang disebut slot  waktu  (time  slot).   Tiap pengguna  mendapatkan sebuah  slot waktu  yang berulang secara periodik dan hanya diijinkan untuk mengirim informasi pada slot waktu   tersebut.   Antar   slot   waktu   diberi   jeda   waktu   (guard   time)   untuk menghindari interferensi antar pengguna. Jika slot waktu dalam frekuensi yang diberikan sedang digunakan semua, maka pengguna berikutnya harus diberikan slot waktu dengan frekuensi yang berbeda.
Sebagai contoh dari sistem time division multiple access dapat dilihat pada gambar    6-5.
http://reader21.docslide.net/store21/html5/382016/563db9f2550346aa9aa15248/bg9.png
Hal ini berdasarkan skenario uplink untuk sistem seluler, dimana seluruh pengguna K yang aktif ingin mengirim pesan ke base station. Semua pengguna yang aktif pada sistem ini menggunakan pita frekuensi yang samadengan frekuensi tengah fc akan tetapi slot waktunya berbeda berdasarkan gambar 6-4. Pengguna pertama mengirimkan pesan menggunakan slot pertama, Penggunakedua mengirimkan pesan menggunakan slot kedua, dan seterusnya. Dengan daya penguat   dan   antena,   sinyal   yang   dimodulasi   dikirim   melalui   media   udara menggunakan gelombang elektromagnetik. Untuk pengguna tertentu, pemancar dapat menggunakan mode daya yang rendah selama interval waktudari slot non- owing,   sehingga   dapat   mengurangi   konsumsidaya   di   pemancar. Pada penerima, semua sinyal yang ditransmisikan digabung bersama di antena penerima. Selanjutnya, rangkaian penguat pada penerima digunakan untuk menguatkan sinyal yang diterima dari antena, dan tapis band-pass digunakan untuk menyaring keluar sinyal yang tidak dinginkan (noise). Setelah itu semua sinyal dari pengguna adalah non-overlapping dalam domain waktu, kita dapat menggunakan   demodulator   tunggal   untuk   memperoleh   kembali   pesan   yang dikirim   dari   semua   pengguna.   Selanjutnya,   pesan   yang   didemodulasi   akan didistribusikan ke pengguna yang sesuai menggunakan demultiplexer. Multiplexer bekerja seperti switch. Jika keluaran dari demultiplexer diperoleh dari slot 1, selanjutnya   switch   mengarahkan   ke   output   saluran   dari   pengguna   1,   dan seterusnya. Oleh karena itu, semua pesan dari pengguna dapat di peroleh kembali pada sisi akhir penerima. Pada sistem TDMA, pengguna k dapat mengirimkan berupa data dalam slot waktu yang ditugaskan untuk pengguna k. Oleh karena itu, setiap pengguna data  tidak  ditransmisikan secara  terus-menerus. Berdasar scenario  ini,  timbul pertanyaan mengapa suara dapat ditransmisikan dan diterima secara terusmenerus dalam   sistem   TDMA   tanpa   ada   pembagian   waktu.   Permasalahan   ini   dapat diselesaikan dengan pembagian sinyal suara yang terus-menerus menjadi segmen kecil.  Contoh,  untuk  empat  orang  pengguna  pada   sistem  TDMA,  asumsikan bahwa   setiap   slot   menempati   1   ms.   Selanjutnya   setiap   pengguna   dapat menggunakan 1 slot setiap 4 ms. Sinyal suara selanjutnya dibagi dalam segmen masing-masing   sebesar   4   ms.   Setiap   segmen   selanjutnya   mengubah   dan dikompresi menjadi bentuk digital. Asumsikan bahwa total bits B dari data suara diproduksi  untuk   masing-masing  segmen   sinyal  suara.   Selanjutnya  pemancar mengirim bit B selama waktu yang diperbolehkan yaitu 1 ms tiap slot, seperti terlihat pada  gambar  6-6.Penerima menerima setiap data  pengguna  pada slot waktu   yang  sesuai   dan   merekonstruksi  sinyal   suara   seperti   yang   disebutkan sebelumnya yaitu 4 ms. Semua rekonstruksi segmen suara digabungkan dalam waktu, menghasilkan sinyal suara yang kontinu.
http://reader21.docslide.net/store21/html5/382016/563db9f2550346aa9aa15248/bgb.png
Secara teori, TDMA dapat di implementasikan untuk sinyal analog, tetapi dalam prakteknya ini lebih mudah untuk TDMA di implementasikan ketika data dalam bentuk digital. Banyak terdapat akibat yang tidak sesuai dalam sistem TDMA. Contoh, Singkronisasi waktu yang sempurna antara pengguna individu adalah tidak mudah untuk diterapkan dalam praktek. Oleh karena itu sistem harus dapat menerima kesalahan waktu sinkronisasi. Selain itu, frekuensi pembawa dari pengguna   yang   berbeda   kemungkinan   memiliki   sedikit   perbedaan,   dan   fase pembawa dari pengguna yang berbeda kemungkinan akan diacak secara penuh. Oleh karena itu, pada sisi penerima, dibutuhkan rangkaian pengembali sinyal pembawa yang cepat sehingga demodulator dapat memilih dan memperoleh pesan diantara pengguna yang berbeda-beda Catatan bahwa bit rate maupun bandwidth dari sistem komunikasi akan meningkat jikamenggunakan sistem TDMA. Setelah pengenalan sistem FDMA dan TDMA, kita dapat mengnal banyak sistem yang menggunakan teknologi ini.
3. Kelebihan dan Kekurangan TDMA
Ø Kelebihan TDMA dibanding teknologi telepon seluler lain
1. TDMA didesain untuk digunakan di setiap lingkungan dan situasi, dari penggunaan   tanpa   kabel   di   daerah   bisnis   ke   pengguna   yang   sering bepergian pada kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan (TOL).
2. Dapat dengan mudah disesuaikan dengan transmisi data serta komunikasi suara. TDMA menawarkan kemampuan untuk membawa kecepatan data dari 64 kbps sampai 120 Mbps (diperluas dalam kelipatan 64 kbps) yang memungkinkan operator untuk menawarkan komunikasi pribadi seperti faks, voiceband data, dan layanan pesan singkat (SMS) serta aplikasi yang membutuhkan   “pitalebar”   secara   intensif   seperti   multimedia   dan videoconference.
3. Tidak seperti teknik spread-spectrum yang dapat mengalami gangguan di antara para pengguna yang semuanya berada pada pita frekuensi yang sama   dan   berhubungan   pada   saat   yang   sama,   teknologi   TDMA memisahkan pengguna dalam waktu, agar tidak mengalami gangguan dari hubungan simultan lainnya.
4. TDMA menyediakan daya hidup baterai yang lama.
5. TDMA menjalankan pengisian penyimpanan di stasiun dasar-peralatan, ruang   dan   pemeliharaan,   merupakan   faktor   penting   sebagai   ukuran pertumbuhan sel yang lebih kecil.  
Ø Kelemahan TDMA dari telepon seluler lain
1. Penggunaan dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan terputus ketika panggilan tersebut bergerak di antara kolom – kolom.
2. TDMA merupakan pokok dari penggabungan bagian-bagian distorsi, yang berdampak   ketika   potongan   dari   perbincangan   melompat   mengelilingi bangunan   dan   kesulitan   lainnya   seperti   sikap   pada   saat   perbincangan
sampai pada telepon dari urutan.
B.     CDMA
Hasil gambar untuk gambar cDMA

1.       Pengertian dan Sejarah  CDMA

        CDMA (code division multiple access) adalah teknologi akses jamak dimana masing-masing user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sistem.Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter dicoding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum), kemudian pada sisi repeater dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan. Para pakar teknologi telepon seluler sepakat bahwa kecanggihan CDMA jauh melebihi GSM yang sekarang ini banyak dipergunakan oleh operator telepon seluler di Indonesia. CDMA tarifnya akan jauh berada dibawah GSM karena biaya investasinya  sangat            murah.
      Teknologi CDMA pada awalnya dipergunakan dalam komunikasi radio militer Amerika Serikat (AS), mulai tahun 1990 patennya diberikan kepada Qualcomm, Inc. dan dijadikan sebagai standar seluler digital di AS sejak tahun 1993. Oleh karena itu tidak heran jika teknologi ini sangat aman karena tidak dapat digandakan (dikloning). Sehingga teknologi ini sangat cocok bagi kegunaan layanan telepon banking, seperti transfer, cek saldo, dll. GSM yang didukung oleh negara-negara Eropa lebih cepat melejit jumlah pemakainya yang diseluruh dunia pada saat ini sudah mencapai lebih 700 juta. Sementara CDMA jumlah pelanggannya baru mencapai 120 juta. GSM dan CDMA dengan varian awalnya IS-95 A juga muncul pada saat yang bersamaan di awal tahun 90-an tergolong dalam teknologi ponsel generasi ke-2 (2G).
2.       Cara Kerja CDMA
  Berbeda dengan teknologi GSM, teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu, melainkan menggunakan sistem kode (coding). Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA itu sendiri, yaitu Code Division Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan kode-kode tertentu yang unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. Kode yang unik ini juga akan mengeliminir kemungkinan terjadinya komunikasi silang atau bocor.
            Seperti sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti layaknya GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar dibandingkan dengan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti jaringan CDMA akan lebih baik daripada jaringan GSM karena tetap ada batasan-batasan tertentu untuk kapasitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.
            Seperti jaringan GSM, analogi yang sederhana untuk memudahkan Anda memahami prinsip kerja jaringan CDMA. Analoginya seperti ini: jika jaringan GSM diumpamakan sebagai armada taksi, maka jaringan CDMA bisa diumpamakan sebagai sebuah bus. Sebuah bus (diumpamakan sebagai frekuensi) bisa menangani banyak penumpang bus (pengguna yang melakukan panggilan). Hal ini dimungkinkan karena setiap penumpang menggunakan kode tertentu yang unik. Hal ini juga yang memungkinkan tidak terjadinya komunikasi silang atau bocor. Setiap penumpang bisa berbicara dan menentukan tujuannya tanpa takut terganggu ataupun mengganggu penumpang lain. Bus ini juga tidak akan dimonopoli oleh satu orang saja, sehingga setiap orang bisa menggunakan bus tersebut untuk mengantarkan mereka ke tempat tujuannya masing-masing.
            Namun, seperti layaknya sebuah bus, jika sudah terlalu banyak penumpang maka jalannya semakin berat dan kenyamanan penumpang akan terganggu (isi dalam bus akan semakin sesak). Hal yang sama juga terjadi di jaringan CDMA yaitu jika jaringan sudah terlalu penuh, maka yang terjadi adalah penyusutan coverage area (ruang lingkup atau jangkauan) dan jaringan CDMA itu sendiri. Jika diumpamakan, semakin sesak isi bus maka ruang gerak setiap penumpang juga akan menyempit. Tidak jarang pula kualitas suara menjadi korban dan penuhnya jaringan CDMA.
 
3.    Keunggulan CDMA

Beberapa keunggulan CDMA-2000 (1X) jika dibandingkan dengan GSM sebagai berikut: :
1. Sebagai teknologi militer CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan yang sangat lebat pun kualitas suaranya masih dalam batas yang masih dapat ditoleransi.
2. CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak.
3. Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan hand phone CDMA irit dalam mengonsumsi baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara    maupun stand  by.
4. Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi. Semua BTS CDMA beroperasi pada frekuensi yang sama, sehingga tidak memerlukan penghitungan yang rumit dalam menyusun konfigu-rasinya. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu CDMA-2000 (1X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM. Sehingga hanya memerlukan lebih sedikit BTS untuk mengcover luas yang sama jika dibandingkan dengan GSM.
5. CDMA-2000 (1X) dapat me-ngirim data dengan kecepatan hingga 144 Kbps, sementara GSM 9,6 Kbps. Sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS, main game dan down load data melalui internet.

C. GSM
Hasil gambar untuk gambar gsm
1. Pengertian   Dan Sejarah                
GSM banyak diterapkan pada mobile communication khususnya handphone, atau dalam istilah bahasa inggris (Global System for Mobile Communication). Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
Sebelum diciptakannya GSM, Awal mula perkembangan teknologi selular diawali di US dengan penemuan Sistem Advanced Mobile Phone Service( AMPS ) pada tahun 1983. Standar AMPS kemudian diadopsi oleh Asia, Amerika Latin, dan negara-negara kepulauan, hal ini menghasilkan pasar yang berpotensi besar di dunia untuk selular.
              Di awal tahun 1980an, kebanyakan sistem telepon bergerak merupakan analog dari pada digital. Salah satu tantangan menghadapi sistem analog adalah ketidakmampuan untuk menangani perkembangan kapasitas yang diperlukan dalam arti efisiensi biaya. Sebagai hasilnya, digital teknologi dikembangkan. Keuntungan dari sistem teknologi digital adalah mudahnya pensinyalan, interferensi yang lebih rendah, terintegrasinya transmisi dan switching, dan bertambahnya kemampuan untuk mencukupi            permintaan      kebutuhan       kapasitas.
           Secara keseluruhan evolusi dari telekomunikasi selular, sistem yang beraneka ragam telah dikembangkan tanpa menguntungkan dari spesifikasi yang standar. Ini secara langsung menghadirkan banyak masalah kompatibilitas, khususnya perkembangan teknologi radio digital. Standar GSM memfokuskan ke arah tersebut.Dari tahun 1982 sampai 1985 telah diselenggarakan diskusi untuk memutuskan antara membangun GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
2.      Cara Kerja GSM
    GSM atau Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan istilah timeslot. GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division Multiple Access (TDMA). Teknologi TDMA ini mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu, artinya sebuah paket data GSM akan dibagi menjadi beberapa time slot.
    Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer (sementara). Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot tersebut akan dimonopoli oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan mereka sedang aktif berbicara atau sedang idle (diam).
    Gambaran yang lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya seperti ini: andaikan sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai operator) yang memiliki 100 armada taksi (armada sebagai time slot). Armada taksi (timeslot) tersebut disewa oleh penumpang (pengguna). Secara otomatis, armada taksi tersebut tidak bisa digunakan oleh pengguna lain, walaupun bisa jadi pengguna tadi sedang tidak berada di dalam taksi (seperti sedang menunggu atau sedang bertamu ke suatu tempat sedangkan taksinya disuruh menunggu). Dalam posisi seperti ini, sudah jelas bahwa taksi itu sudah di-booking oleh pengguna pertama dan tidak mungkin melayani penumpang lain. Taksi tersebut baru bisa digunakan oleh penumpang lain ketika pengguna pertama sudah selesai menggunakan taksi tersebut (sudah sampai tujuan dan sudah dibayar). Inilah yang disebut prinsip monopoli temporer pada jaringan GSM.
   Dari gambaran di atas terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan penggunaan ponsel jika sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi sudah disewa, maka tidak ada lagi taksi kosong untuk disewa penumpang baru). Inilah yang membuat pengguna akan mendengar nada sibuk dari ponselnya saat hendak melakukan panggilan keluar (outgoing call). Namun, prinsip yang digunakan oleh GSM juga memiliki kelebihan. Teorinya, timeslot dedicated yang disediakan ini menjamin penggunanya bisa mendapatkan kualitas layanan komunikasi yang lebih konstan, tidak naik turun.
    Kekurangannya adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya akan mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan. Kembali ke analogi di awal pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa, Anda tidak akan mendapatkan taksi kosong.

3. Keunggulan GSM
Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)
GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
• Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna       lain.
• Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming
• Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis     lain      seperti  teks,            gambar, dan    video.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
ð  TDMA merupakan teknologi komunikasi wireless yang dikomersialkan tahun 1993, menggunakan transmisi digital dimana Penggunaan saluran frekuensi menggunakan   batasan   waktu.   Suara   yang   masuk   kedalam   saluran/kanal  di kompresi kedalam format digital dan mempunyai ukuran yang    kecil. Secara kapasitas TDMA mempunyai daya tampung menerima panggilan yang lebih luas dibanding model analog pada FDMA.
ð  Sistem telepon selular berbasis digital, baik itu GSM maupun CDMA memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk area yang lebih padat penggunaannya, teknologi CDMA tampaknya lebih unggul untuk melayani banyak sambungan secara bersamaan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dan jaringan CDMA itu sendiri. Dengan menggunakan jaringan CDMA, sebuah daerah yang padat penggunaannya akan memiliki kemungkinan koneksi yang lebih tinggi, walaupun bisa jadi terjadi penurunan coverage area dan kualitas suara jika beban jaringan terlalu tinggi.
ð  Teknologi GSM pada intinya lebih sesuai untuk daerah yang tidak terlalu padat, namun sangat membutuhkan coverage area yang konstan. Selain itu, area perkotaan sekarang memiliki banyak gedung bertingkat. Karakter geografis seperti ini sangat berpotensi memperlemah sinyal sehingga coverage area semakin kecil.











DAFTAR PUSTAKA

http://ndikichida.blogspot.co.id/2011/11/makalah-gsm.html
http://prianays.blogspot.co.id/2014/03/makalah-cdma.html
http://artaguardian.blogspot.co.id/2011/01/makalah-nirkabel.html
http://ujangfalahpurnama.blogspot.co.id/2014/02/cara-kerja-gsm-dan-cdma.html
https://www.google.co.id/search?q=gambar+cDMA&biw=1366&bih=662&site=webhp&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi1-s2DxsnPAhWBtY8KHQbSBzsQ_AUICSgC#imgrc=2ysObbjcbL0AJM%3A
https://www.google.co.id/search?q=gambar+gsm&biw=1366&bih=662&site=webhp&tbm=isch&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwiesL3FxsnPAhVBpI8KHT2KC38Q_AUIBygC#imgrc=2bg_osnhhKOqWM%3A

No comments: