TEORI
KOMUNIKASI DIGITAL
‘’
TDMA, CDMA, DAN GSM’’
Dosen
Pembimbing :
Dr. I Dewa Gede Hari Wisana, ST,MT
19750402199903 1 002
Muhammad Ridha Mak’ruf, ST, M.Si
19810413200312 1 002
Disusun oleh :
Nita Nurlina (P27838114001)
Kelas : 3B1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SURABAYA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
Oktober 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
TDMA (Time
Divison Multiple Access)
merupakan metode pengembangan
dari FDMA yakni setiap kanal frekuensi masih dibagi dalam slot waktu sekitar 10
ms. Data pada setiap hubungan komunikasi diubah dalam format digital dengan waktu pencuplikan data
(sampling) 30 ms. Data cuplikan dari
tiga hubungan Komunikasi selanjutnya ditempatkan pada sebuah antrian penggunaan kanal frekuensi. Masing-masing
data cuplikan akan mendapat sebuah slot
waktu untuk pengiriman pada
kanal.
Teknologi
GSM merupakan teknologi yang paling banyak digunakan di dunia dan di Indonesia
dalam satu dekade terakhir sebelum munculnya generasi ke-3 dari teknologi
seluler. Salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas
sehingga dapat dipakai di berbagai negara, akibatnya GSM mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat. Kelengkapan fitur-fitur dan keamanannya menjadi GSM sangat
populer dan digunakan oleh banyak pihak dalam dunia komunikasi seluler.
CDMA (code
division multiple access) adalah teknologi akses jamak dimana masing-masing
user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam
sistem.Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter dicoding dan disebar dengan
bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum), kemudian pada sisi repeater
dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan TDMA?
2. Apa
yang dimaksud dengan CDMA?
3. Apa
yang dimaksud dengan GSM?
1.3 Manfaat
Memahami
tentang TDMA, CDMA, dan GSM.
BAB II
DASAR TEORI
A. TDMA
1. Pengertian
TDMA
TDMA
merupakan teknologi komunikasi wireless yang dikomersialkan tahun 1993,
menggunakan transmisi digital dimana Penggunaan saluran frekuensi menggunakan batasan
waktu. Suara yang
masuk kedalam saluran/kanal di kompresi kedalam format digital dan
mempunyai ukuran yang kecil. Secara kapasitas
TDMA mempunyai daya tampung menerima panggilan yang lebih luas dibanding model
analog pada FDMA.
TDMA
(Time Division Multiple Access) juga merupakan salah satu jenis teknologi
multiple access yang berkembang pada era 2G.
2G (atau 2-G) adalah singkatan dari teknologi generasi kedua telepon
seluler. Teknologi seluler ini hadir menggantikan teknologi seluler pertama, 1G
yang menggunakan sistem analog seperti AMPS (Advanced Mobile Phone System). 2G
merupakan jaringan telekomunikasi selular yang diluncurkan secara komersial
pada jaringan GSM standar di Finlandia oleh Radiolinja pada tahun 1991. Perbedaan utama dari teknologi G1 dan G2 adalah G1
masih menggunakan sistem Analog sedangkan G2 sudah menggunakan sistem Digital.
Teknologi 2G dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu TDMA (time
division multiple access) dan CDMA (code division multiple
access). Selain melayani
komunikasi suara, 2G
juga dapat melayani komunikasi
teks, yakni SMS.
Di Indonesia yang
sebagian besar mengikuti sistem
Eropa (ada juga sistem Amerika dan Jepang) memakai GSM, dengan sistem alokasi
yang digunakan yaitu TDMA. Dimana setiap pengguna dibedakan menurut waktu
(TS=Time Slot).
Time Division
Multiple Access (TDMA)
diperkenalkan oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi
(Telecommunications Industry Association, TIA) yang terakreditasi oleh American
National Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi digital
yang mengalokasikan slot
waktu yang unik
untuk setiap pengguna pada
masing-masing saluran, dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan
oleh jaringan digital
telepon seluler untuk
menghubungkan panggilan telepon. Sinyal digital dari jaringan digital
dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal frekuensi
digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. TDMA juga
merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensinya dibagi
lagi dalam slot waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh berbagai
macam pelayanan untuk pengguna terakhir seperti suara, data, faksimili,
layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran.
Pada
sistem Time Division Multiple Access (TDMA), setiap pengguna menggunakan pita
frekuensi yang sama, tetapi domain waktu di bagi menjadi
beberapa
slot untuk setiap pengguna, seperti terlihat pada gambar 6.4 :

Pengguna
1 dapat mengirimkan data pada slot waktu untuk pengguna 1, pengguna 2 dapat
mengirimkan berupa data pada slot waktu untuk pengguna 2, dan seterusnya. Perlu
diingat bahwa sistem FDMA mengizinkan transmisi yang tidak teratur dalam domain
waktu: tidak ada sinkronisasi waktu selama pengguna menghendaki. Keuntungannya
adalah tidak berbagi dengan sistem TDMA dimana semua pemancar dan penerima
harus memiliki akses pada waktu yang sama. Fitur penting dari teknik TDMA dan
FDMA adalah bahwa beraneka ragam pengguna beroperasi dalam
saluran non-interfering yang
terpisah. Selain itu,
saluran sebelumnya,
pemancar dan penerima
tidak ideal, kita
mungkin memerlukan menyisipkan
guard time antara antra slot waktu TDMA seperti terlihat pada gambar
6.4

2.
Prinsip Kerja TDMA
Pada
metode TDMA tiap pengguna akan menggunakan seluruh spektrum frekuensi tertentu
yang disediakan tetapi dalam waktu yang singkat yang disebut slot waktu
(time slot). Tiap pengguna mendapatkan sebuah slot waktu
yang berulang secara periodik dan hanya diijinkan untuk mengirim
informasi pada slot waktu
tersebut. Antar slot
waktu diberi jeda waktu
(guard time) untuk menghindari interferensi antar
pengguna. Jika slot waktu dalam frekuensi yang diberikan sedang digunakan
semua, maka pengguna berikutnya harus diberikan slot waktu dengan frekuensi
yang berbeda.
Sebagai
contoh dari sistem time division multiple access dapat dilihat pada gambar 6-5.

Hal
ini berdasarkan skenario uplink untuk sistem seluler, dimana seluruh pengguna K
yang aktif ingin mengirim pesan ke base station. Semua pengguna yang aktif pada
sistem ini menggunakan pita frekuensi yang samadengan frekuensi tengah fc akan
tetapi slot waktunya berbeda berdasarkan gambar 6-4. Pengguna pertama
mengirimkan pesan menggunakan slot pertama, Penggunakedua mengirimkan pesan
menggunakan slot kedua, dan seterusnya. Dengan daya penguat dan
antena, sinyal yang
dimodulasi dikirim melalui
media udara menggunakan
gelombang elektromagnetik. Untuk pengguna tertentu, pemancar dapat menggunakan
mode daya yang rendah selama interval waktudari slot non- owing, sehingga
dapat mengurangi konsumsidaya
di pemancar. Pada penerima,
semua sinyal yang ditransmisikan digabung bersama di antena penerima.
Selanjutnya, rangkaian penguat pada penerima digunakan untuk menguatkan sinyal
yang diterima dari antena, dan tapis band-pass digunakan untuk menyaring keluar
sinyal yang tidak dinginkan (noise). Setelah itu semua sinyal dari pengguna
adalah non-overlapping dalam domain waktu, kita dapat menggunakan demodulator
tunggal untuk memperoleh
kembali pesan yang dikirim dari
semua pengguna. Selanjutnya, pesan
yang didemodulasi akan didistribusikan ke pengguna yang sesuai
menggunakan demultiplexer. Multiplexer bekerja seperti switch. Jika keluaran
dari demultiplexer diperoleh dari slot 1, selanjutnya switch
mengarahkan ke output
saluran dari pengguna
1, dan seterusnya. Oleh karena
itu, semua pesan dari pengguna dapat di peroleh kembali pada sisi akhir
penerima. Pada sistem TDMA, pengguna k dapat mengirimkan berupa data dalam slot
waktu yang ditugaskan untuk pengguna k. Oleh karena itu, setiap pengguna data tidak
ditransmisikan secara
terus-menerus. Berdasar scenario
ini, timbul pertanyaan mengapa
suara dapat ditransmisikan dan diterima secara terusmenerus dalam sistem
TDMA tanpa ada
pembagian waktu. Permasalahan ini
dapat diselesaikan dengan pembagian sinyal suara yang terus-menerus menjadi
segmen kecil. Contoh, untuk
empat orang pengguna
pada sistem TDMA,
asumsikan bahwa setiap slot
menempati 1 ms.
Selanjutnya setiap pengguna
dapat menggunakan 1 slot setiap 4 ms. Sinyal suara selanjutnya dibagi
dalam segmen masing-masing sebesar 4
ms. Setiap segmen
selanjutnya mengubah dan dikompresi menjadi bentuk digital.
Asumsikan bahwa total bits B dari data suara diproduksi untuk
masing-masing segmen sinyal suara.
Selanjutnya pemancar mengirim bit
B selama waktu yang diperbolehkan yaitu 1 ms tiap slot, seperti terlihat
pada gambar 6-6.Penerima menerima setiap data pengguna
pada slot waktu yang sesuai
dan merekonstruksi sinyal
suara seperti yang
disebutkan sebelumnya yaitu 4 ms. Semua rekonstruksi segmen suara
digabungkan dalam waktu, menghasilkan sinyal suara yang kontinu.

Secara
teori, TDMA dapat di implementasikan untuk sinyal analog, tetapi dalam
prakteknya ini lebih mudah untuk TDMA di implementasikan ketika data dalam
bentuk digital. Banyak terdapat akibat yang tidak sesuai dalam sistem TDMA.
Contoh, Singkronisasi waktu yang sempurna antara pengguna individu adalah tidak
mudah untuk diterapkan dalam praktek. Oleh karena itu sistem harus dapat
menerima kesalahan waktu sinkronisasi. Selain itu, frekuensi pembawa dari pengguna yang
berbeda kemungkinan memiliki
sedikit perbedaan, dan
fase pembawa dari pengguna yang berbeda kemungkinan akan diacak secara
penuh. Oleh karena itu, pada sisi penerima, dibutuhkan rangkaian pengembali
sinyal pembawa yang cepat sehingga demodulator dapat memilih dan memperoleh
pesan diantara pengguna yang berbeda-beda Catatan bahwa bit rate maupun
bandwidth dari sistem komunikasi akan meningkat jikamenggunakan sistem TDMA.
Setelah pengenalan sistem FDMA dan TDMA, kita dapat mengnal banyak sistem yang menggunakan
teknologi ini.
3.
Kelebihan dan Kekurangan TDMA
Ø
Kelebihan TDMA dibanding teknologi telepon seluler lain
1.
TDMA didesain untuk digunakan di setiap lingkungan dan situasi, dari penggunaan tanpa
kabel di daerah
bisnis ke pengguna
yang sering bepergian pada
kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan (TOL).
2.
Dapat dengan mudah disesuaikan dengan transmisi data serta komunikasi suara.
TDMA menawarkan kemampuan untuk membawa kecepatan data dari 64 kbps sampai 120
Mbps (diperluas dalam kelipatan 64 kbps) yang memungkinkan operator untuk
menawarkan komunikasi pribadi seperti faks, voiceband data, dan layanan pesan
singkat (SMS) serta aplikasi yang membutuhkan
“pitalebar” secara intensif
seperti multimedia dan videoconference.
3.
Tidak seperti teknik spread-spectrum yang dapat mengalami gangguan di antara
para pengguna yang semuanya berada pada pita frekuensi yang sama dan
berhubungan pada saat
yang sama, teknologi
TDMA memisahkan pengguna dalam waktu, agar tidak mengalami gangguan dari
hubungan simultan lainnya.
4.
TDMA menyediakan daya hidup baterai yang lama.
5.
TDMA menjalankan pengisian penyimpanan di stasiun dasar-peralatan, ruang dan
pemeliharaan, merupakan faktor
penting sebagai ukuran pertumbuhan sel yang lebih kecil.
Ø
Kelemahan TDMA dari telepon seluler lain
1.
Penggunaan dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan
panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari sebuah panggilan akan
terputus ketika panggilan tersebut bergerak di antara kolom – kolom.
2.
TDMA merupakan pokok dari penggabungan bagian-bagian distorsi, yang berdampak ketika
potongan dari perbincangan melompat
mengelilingi bangunan dan kesulitan
lainnya seperti sikap
pada saat perbincangan
sampai
pada telepon dari urutan.
B. CDMA

1.
Pengertian dan Sejarah
CDMA
CDMA (code division multiple access) adalah teknologi akses jamak dimana masing-masing user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat dalam sistem.Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter dicoding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum), kemudian pada sisi repeater dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan. Para pakar teknologi telepon seluler sepakat bahwa kecanggihan CDMA jauh melebihi GSM yang sekarang ini banyak dipergunakan oleh operator telepon seluler di Indonesia. CDMA tarifnya akan jauh berada dibawah GSM karena biaya investasinya sangat murah.
Teknologi CDMA pada awalnya dipergunakan dalam komunikasi radio militer Amerika Serikat (AS), mulai tahun 1990 patennya diberikan kepada Qualcomm, Inc. dan dijadikan sebagai standar seluler digital di AS sejak tahun 1993. Oleh karena itu tidak heran jika teknologi ini sangat aman karena tidak dapat digandakan (dikloning). Sehingga teknologi ini sangat cocok bagi kegunaan layanan telepon banking, seperti transfer, cek saldo, dll. GSM yang didukung oleh negara-negara Eropa lebih cepat melejit jumlah pemakainya yang diseluruh dunia pada saat ini sudah mencapai lebih 700 juta. Sementara CDMA jumlah pelanggannya baru mencapai 120 juta. GSM dan CDMA dengan varian awalnya IS-95 A juga muncul pada saat yang bersamaan di awal tahun 90-an tergolong dalam teknologi ponsel generasi ke-2 (2G).
2.
Cara Kerja CDMA
Berbeda dengan teknologi GSM,
teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu, melainkan menggunakan sistem
kode (coding). Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA itu sendiri, yaitu Code
Division Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan kode-kode tertentu yang
unik untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. Kode yang unik ini juga
akan mengeliminir kemungkinan terjadinya komunikasi silang atau bocor.
Seperti sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan
waktu seperti layaknya GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas
jaringan yang lebih besar dibandingkan dengan jaringan GSM. Namun, hal ini
tidak berarti jaringan CDMA akan lebih baik daripada jaringan GSM karena tetap
ada batasan-batasan tertentu untuk kapasitas jaringan yang dimiliki oleh CDMA.
Seperti jaringan GSM, analogi yang sederhana untuk
memudahkan Anda memahami prinsip kerja jaringan CDMA. Analoginya seperti ini:
jika jaringan GSM diumpamakan sebagai armada taksi, maka jaringan CDMA bisa
diumpamakan sebagai sebuah bus. Sebuah bus (diumpamakan sebagai frekuensi) bisa
menangani banyak penumpang bus (pengguna yang melakukan panggilan). Hal ini
dimungkinkan karena setiap penumpang menggunakan kode tertentu yang unik. Hal
ini juga yang memungkinkan tidak terjadinya komunikasi silang atau bocor.
Setiap penumpang bisa berbicara dan menentukan tujuannya tanpa takut terganggu
ataupun mengganggu penumpang lain. Bus ini juga tidak akan dimonopoli oleh satu
orang saja, sehingga setiap orang bisa menggunakan bus tersebut untuk
mengantarkan mereka ke tempat tujuannya masing-masing.
Namun, seperti layaknya sebuah bus, jika sudah terlalu
banyak penumpang maka jalannya semakin berat dan kenyamanan penumpang akan
terganggu (isi dalam bus akan semakin sesak). Hal yang sama juga terjadi di
jaringan CDMA yaitu jika jaringan sudah terlalu penuh, maka yang terjadi adalah
penyusutan coverage area (ruang lingkup atau jangkauan) dan jaringan CDMA itu
sendiri. Jika diumpamakan, semakin sesak isi bus maka ruang gerak setiap
penumpang juga akan menyempit. Tidak jarang pula kualitas suara menjadi korban
dan penuhnya jaringan CDMA.
3. Keunggulan CDMA
Beberapa keunggulan CDMA-2000 (1X) jika dibandingkan dengan GSM sebagai berikut: :
1. Sebagai teknologi militer CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan yang sangat lebat pun kualitas suaranya masih dalam batas yang masih dapat ditoleransi.
2. CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak.
3. Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan hand phone CDMA irit dalam mengonsumsi baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun stand by.
4. Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi. Semua BTS CDMA beroperasi pada frekuensi yang sama, sehingga tidak memerlukan penghitungan yang rumit dalam menyusun konfigu-rasinya. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu CDMA-2000 (1X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM. Sehingga hanya memerlukan lebih sedikit BTS untuk mengcover luas yang sama jika dibandingkan dengan GSM.
5. CDMA-2000 (1X) dapat me-ngirim data dengan kecepatan hingga 144 Kbps, sementara GSM 9,6 Kbps. Sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS, main game dan down load data melalui internet.
C. GSM

1.
Pengertian Dan Sejarah
GSM banyak
diterapkan pada mobile communication khususnya handphone, atau dalam istilah
bahasa inggris (Global System for Mobile Communication). Teknologi ini
memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan
waktu, sehingga sinyal GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang
bersifat digital. Teknologi GSM informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan.
GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai
teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
Sebelum diciptakannya GSM, Awal mula perkembangan teknologi selular diawali di US dengan penemuan Sistem Advanced Mobile Phone Service( AMPS ) pada tahun 1983. Standar AMPS kemudian diadopsi oleh Asia, Amerika Latin, dan negara-negara kepulauan, hal ini menghasilkan pasar yang berpotensi besar di dunia untuk selular.
Di awal tahun 1980an, kebanyakan sistem telepon bergerak merupakan analog dari pada digital. Salah satu tantangan menghadapi sistem analog adalah ketidakmampuan untuk menangani perkembangan kapasitas yang diperlukan dalam arti efisiensi biaya. Sebagai hasilnya, digital teknologi dikembangkan. Keuntungan dari sistem teknologi digital adalah mudahnya pensinyalan, interferensi yang lebih rendah, terintegrasinya transmisi dan switching, dan bertambahnya kemampuan untuk mencukupi permintaan kebutuhan kapasitas.
Secara keseluruhan evolusi dari telekomunikasi selular, sistem yang beraneka ragam telah dikembangkan tanpa menguntungkan dari spesifikasi yang standar. Ini secara langsung menghadirkan banyak masalah kompatibilitas, khususnya perkembangan teknologi radio digital. Standar GSM memfokuskan ke arah tersebut.Dari tahun 1982 sampai 1985 telah diselenggarakan diskusi untuk memutuskan antara membangun GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Sebelum diciptakannya GSM, Awal mula perkembangan teknologi selular diawali di US dengan penemuan Sistem Advanced Mobile Phone Service( AMPS ) pada tahun 1983. Standar AMPS kemudian diadopsi oleh Asia, Amerika Latin, dan negara-negara kepulauan, hal ini menghasilkan pasar yang berpotensi besar di dunia untuk selular.
Di awal tahun 1980an, kebanyakan sistem telepon bergerak merupakan analog dari pada digital. Salah satu tantangan menghadapi sistem analog adalah ketidakmampuan untuk menangani perkembangan kapasitas yang diperlukan dalam arti efisiensi biaya. Sebagai hasilnya, digital teknologi dikembangkan. Keuntungan dari sistem teknologi digital adalah mudahnya pensinyalan, interferensi yang lebih rendah, terintegrasinya transmisi dan switching, dan bertambahnya kemampuan untuk mencukupi permintaan kebutuhan kapasitas.
Secara keseluruhan evolusi dari telekomunikasi selular, sistem yang beraneka ragam telah dikembangkan tanpa menguntungkan dari spesifikasi yang standar. Ini secara langsung menghadirkan banyak masalah kompatibilitas, khususnya perkembangan teknologi radio digital. Standar GSM memfokuskan ke arah tersebut.Dari tahun 1982 sampai 1985 telah diselenggarakan diskusi untuk memutuskan antara membangun GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
2. Cara Kerja
GSM
GSM atau Global
System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja
dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan
istilah timeslot. GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division
Multiple Access (TDMA). Teknologi TDMA ini mengirimkan data berdasarkan satuan
yang terbagi atas waktu, artinya sebuah paket data GSM akan dibagi menjadi
beberapa time slot.
Timeslot inilah
yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer (sementara).
Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot tersebut akan
dimonopoli oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan mereka sedang
aktif berbicara atau sedang idle (diam).
Gambaran yang
lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya seperti ini: andaikan
sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai operator) yang memiliki
100 armada taksi (armada sebagai time slot). Armada taksi (timeslot) tersebut
disewa oleh penumpang (pengguna). Secara otomatis, armada taksi tersebut tidak
bisa digunakan oleh pengguna lain, walaupun bisa jadi pengguna tadi sedang
tidak berada di dalam taksi (seperti sedang menunggu atau sedang bertamu ke
suatu tempat sedangkan taksinya disuruh menunggu). Dalam posisi seperti ini,
sudah jelas bahwa taksi itu sudah di-booking oleh pengguna pertama dan tidak
mungkin melayani penumpang lain. Taksi tersebut baru bisa digunakan oleh
penumpang lain ketika pengguna pertama sudah selesai menggunakan taksi tersebut
(sudah sampai tujuan dan sudah dibayar). Inilah yang disebut prinsip monopoli
temporer pada jaringan GSM.
Dari gambaran di atas
terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan penggunaan ponsel jika
sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi sudah disewa, maka tidak ada
lagi taksi kosong untuk disewa penumpang baru). Inilah yang membuat pengguna
akan mendengar nada sibuk dari ponselnya saat hendak melakukan panggilan keluar
(outgoing call). Namun, prinsip yang digunakan oleh GSM juga memiliki
kelebihan. Teorinya, timeslot dedicated yang disediakan ini menjamin
penggunanya bisa mendapatkan kualitas layanan komunikasi yang lebih konstan,
tidak naik turun.
Kekurangannya
adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya akan
mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan.
Hal ini disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan.
Kembali ke analogi di awal pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa,
Anda tidak akan mendapatkan taksi kosong.
3. Keunggulan GSM
Keunggulan GSM
sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)
GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
• Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
• Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming
• Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
• Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
• Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming
• Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
ð TDMA
merupakan teknologi komunikasi wireless yang dikomersialkan tahun 1993,
menggunakan transmisi digital dimana Penggunaan saluran frekuensi
menggunakan batasan waktu.
Suara yang masuk
kedalam saluran/kanal di kompresi kedalam format digital dan
mempunyai ukuran yang kecil. Secara
kapasitas TDMA mempunyai daya tampung menerima panggilan yang lebih luas
dibanding model analog pada FDMA.
ð Sistem
telepon selular berbasis digital, baik itu GSM maupun CDMA memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Untuk area yang lebih padat penggunaannya,
teknologi CDMA tampaknya lebih unggul untuk melayani banyak sambungan secara
bersamaan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dan jaringan CDMA itu sendiri.
Dengan menggunakan jaringan CDMA, sebuah daerah yang padat penggunaannya akan
memiliki kemungkinan koneksi yang lebih tinggi, walaupun bisa jadi terjadi
penurunan coverage area dan kualitas suara jika beban jaringan terlalu tinggi.
ð Teknologi
GSM pada intinya lebih sesuai untuk daerah yang tidak terlalu padat, namun
sangat membutuhkan coverage area yang konstan. Selain itu, area perkotaan
sekarang memiliki banyak gedung bertingkat. Karakter geografis seperti ini
sangat berpotensi memperlemah sinyal sehingga coverage area semakin kecil.
DAFTAR PUSTAKA
http://ndikichida.blogspot.co.id/2011/11/makalah-gsm.html
http://prianays.blogspot.co.id/2014/03/makalah-cdma.html
http://artaguardian.blogspot.co.id/2011/01/makalah-nirkabel.html
http://ujangfalahpurnama.blogspot.co.id/2014/02/cara-kerja-gsm-dan-cdma.html
https://www.google.co.id/search?q=gambar+cDMA&biw=1366&bih=662&site=webhp&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi1-s2DxsnPAhWBtY8KHQbSBzsQ_AUICSgC#imgrc=2ysObbjcbL0AJM%3A
https://www.google.co.id/search?q=gambar+gsm&biw=1366&bih=662&site=webhp&tbm=isch&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwiesL3FxsnPAhVBpI8KHT2KC38Q_AUIBygC#imgrc=2bg_osnhhKOqWM%3A
No comments:
Post a Comment