Baby Incubator
1. PENGERTIAN
Baby incubator merupakan peralatan medis yang
digunakan untuk memberikan parawatan secara intensif atau perlindungan bagi
bayi yang mengalami kelahiran prematur dan
berat lahir rendah.
Dengan memberikan pemanasan suhu yang sesuai dengan suhu pada saat
bayi berada dalam kandungan ibunya dan memberikan perlindungan terhadap kuman
penyakit seperti virus dan bakteri dari lingkungan luar terhadap bayi.
2.
FUNGSI
Infant warmer
juga sebagai tempat singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh bayi yang
lahir mengalami hipotermia. Dengan
adanya panas (penghangat) yang dihasilkan oleh infant warmer, maka bayi dengan
suhu tubuh yang kurang stabil dapat dikondisikan sesuai kebutuhan.
Komponen utama
dari infant warmer yaitu heater dan kontrol suhu.
Penghangat pada infant warmer
menggunakkan elemen kering yang suhunya dapat diatur sesuai kebutuhan. Radiasi
panas yang mengenai bayi suhunya antara 35 C - 37 C.
BAYI PREMATUR
Persalinan yang terjadi sebelum
usia kehamilan genap 37 minggu disebut kelahiran preterm/premature. Bayi yang
dilahirkan juga disebut bayi preterm atau kurang bulan. Walaupun sebenarnya
berbagai sistem di dalam tubuhnya belum berkembang sempurna, kebanyakan bayi
ini tampil normal secara fisik
Masalah pada bayi prematur:
1. kemampuan bernapasnya
belum sempurna
2. serta belum optimalnya
kemampuan isap untuk mendapatkan ASI
3. kemampuan mengontrol suhu
tubuh.
Oleh karena itu, kita sering melihat
bayi kurang bulan yang dirawat di inkubator, diberi O2 agar kebutuhan
oksigennya terpenuhi, serta dijamin suhu lingkungannya tetap hangat. Selain
itu, bayi dalam inkubator juga diberi makanan lewat selang cairan yang kecil
dan terpasang lewat hidung menuju
lambungnya
3. BAGIAN PADA ALAT
} Kasur
tempat bayi terletak benar-benar tertutup oleh kanopi plastik bening. Suhu dalam inkubator meningkat oleh elemen
pemanas di bawah kasur.
} Sebuah
kipas digerakkan motor di dekat pemanas menarik udara segar melalui sebuah
filter dan melewati pemanas, menghangatkan udara.
} Udara
diarahkan melalui slot ke area di atas kasur dan beredar di sekitar. Suhu
udara dipantau oleh sensor suhu dan disesuaikan dengan mengontrol arus
ke pemanas.
} Inkubator
juga dapat memonitor suhu kulit bayi dengan menggunakan probe temperatur kulit,
yang melekat ke kulit. Pengguna dapat mengatur inkubator untuk mengontrol suhu
udara atau untuk mengontrol suhu kulit bayi (kontrol servo mode).
} Oksigen
tambahan dapat diambil dalam oleh koneksi masuk oksigen di mana dicampur dengan
udara segar melalui filter.
} Kelembaban
dapat ditingkatkan dengan penggunaan (humidification pasif) atau dengan
meneteskan air pada elemen dipanaskan (humidification aktif). Bayi dirawat melalui pintu-pintu akses khusus
yang disebut lenganport.
4.
PRINSIP KERJA PADA ALAT
Mengontrol suhu dan kelembaban sesuai dengan keadaan dalam kandungan ibu. Suhu yang terjaga
antara 32 – 36 °C. Karena
bayi premature akan dengan cepat mengalami penurunan suhu tubuh atau hipotermia
(suhu badan rendah).
Dengan kelembaban minimal 70% akan sangat dibutuhkan
untuk membantu pertumbuhan kulit bayi, karena bayi premature kulitnya belum
tumbuh secara sempurna.
Pesawat ini
menggunakan pemanasan elemen (heater) yang dikontrol oleh suatu rangkaian
kontrol suhu agar suhu tetap stabil. Heater akan bekerja pada saat sensor suhu
kurang dari setting suhu yang telah ditentukan, dan sebaliknya apabila sensor
suhu lebih besar dari setting suhu, secara otomatis heater akan mati.
Suhu disetting pada suhu 33°C, 34, 35, atau 36°C. Sensor suhu LM35 membaca suhu pada ruang baby incubator
dan output dari LM35 masuk ke
inverting komparator LM358.
Setting suhu dan sensor suhu dibandingkan oleh komparator selama suhu
sensor dibawah suhu setting,
maka heater akan hidup dan melakukan pemanasan jika suhu sensor telah sama atau
melebihi suhu setting maka
heater akan mati. Suhu pada sensor ditampilkan pada seven segment melalui adc.
Tegangan
listrik pada jala-jala listrik PLN
akan masuk melalui rangkaian charger dimana rangkaian charger akan mengisi
baterai (ACCU), tampilan isi
baterai akan ditampilkan melalui tiga
buah led. Jika baterai penuh maka sebuah led akan menyala,jika daya baterai
dibatas tengah 2 led akan menyala, jika baterai lemah hanya 1 led yang akan menyala.
5. CARA
PENGGUNAAN ALAT
- Colokkan kabel power pada jala-jala PLN
- Tekan/ putar tombol ON/OFF ke posisi ON
- Perhatikan protap pelayanan
- Atur temperature sesuai kebutuhan
- Pasang skin sensor temperature
- Lakukan pelayanan
- Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
- Lepaskan kabel power dari jala-jala PLN
- Bersihkan alat
- Pasang penutup debu
- Simpan alat pada tempatnya
- Catat beban kerja alat jumlah pasien/ bulan
6. PENYIMPANAN
ALAT
1. Instal dekat dengan outlet listrik.
stopkontak harus memiliki ground dalam rangka untuk menjamin perlindungan dan
keselamatan operator dan peralatan. Alat ini umumnya
beroperasi di 120 V / 60 Hz atau 230 V / 60Hz .
2. Pastikan bahwa lokasi yang dipilih rata
3. Pastikan bahwa lokasi memiliki area yang luas untuk ruang gerak operator
4. Hindari menempatkan infan warmer di mana ada udara lembab yang dapat
mengganggu operasi normal . Sebagai contoh adalah AC atau jendela.
Karena bayi ini masih terlalu muda, masalah utama yang harus dicegah
adalah terjadinya infeksi. Inkubator harus selalu berada dalam keadaan steril
dan semua tenaga kesehatan yang menyentuhnya perlu melakukan
persiapan-persiapan, seperti mencuci tangan yang baik dan benar serta memakai
jubah khusus yang disediakan rumah sakit. Baby Incubator diletakkan pada Ruang
NICU.
7.
PEMELIHARAAN ALAT
1. Bersihkan seluruh bagian alat
2. cek fungsi tombol dan
indicator
3. bersihkan penampung aquades
dan ganti dengan aquades yang baru
4. cek fungsi roda, perbaiki bila
perlu
5. lakukan pengukuran suhu
incubator
6. lakukan pengukuran kelembaban
7. cek fungsi skin probe
8. cek fungsi kipas
9. cek fungsi display indicator
suhu setting dan suhu real
10. cek kondisi acces cup, bila
perlu
11. cek kondisi baterai
12. cek rangkaian charger apakah
masih bekerja
13. lakukan uji kinerja alat
8. TROUBLESHOOTING
1.
Apabila baby
incubator tidak menyala cek steker, fuse, dan tegangan
2.
Apabila suhu
tidak sesuai setting, maka cek pemanas, sensor, dan kabel sensor
3.
Apabila
sirkulasi tidak merata maka cek blower
No comments:
Post a Comment